Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kehadiran Apple Card Gebrak Bisnis Kartu Kredit, Diharapkan Ada Inovasi Baru

Kehadiran Apple Card Gebrak Bisnis Kartu Kredit, Diharapkan Ada Inovasi Baru Kredit Foto: Reuters/Mike Blake
Warta Ekonomi, Jakarta -

Selama puluhan tahun, bisnis kartu kredit tidak mengalami banyak inovasi. Meskipun perkembangan teknologi membuat kartu kredit menjadi lebih canggih, manfaat yang ditawarkan kepada pengguna sebagian besar tetap sama.

Kendati demikian, semuanya berubah ketika Apple meluncurkan Apple Card, sebuah kartu kredit yang diterbitkan bersama Goldman Sachs. Peluncuran ini menjadi salah satu yang paling sukses dalam sejarah industri kartu kredit.

Menurut CEO dan Co-founder Corporate Innovation Asia (CIAS), Indrawan Nugroho, di balik kesuksesan peluncuran tersebut ternyata Apple Card berpotensi untuk mengganggu bisnis kartu kredit. Mengapa? Karena salah satu alasan utamanya adalah inovasi yang dibawanya.

Baca Juga: Diam-Diam Tak Terdengar, Seorang Dokter Mata Sukses Investasi ke Apple dan Microsoft, Hari Ini Jadi Miliarder Dunia!

"Pertanyaan utama adalah mengapa Apple, sebuah perusahaan teknologi terkemuka, memasuki bisnis kartu kredit. Ternyata, ini tidak hanya tentang uang. Keputusan ini bagian dari strategi besar yang melibatkan iPhone," kata Indrawan dilansir dari kanal YouTubenya, Jumat (20/10/2023). 

Indrawan menyebut dalam beberapa dekade terakhir, kartu kredit cenderung stagnan dalam hal inovasi dengan produk yang relatif seragam.

Dia mengungkapkan di pasar global sebagian besar dikuasai oleh beberapa pemain kawakan seperti Visa, MasterCard, American Express, dan Discover.

"Meskipun banyak bank ikut bermain dalam bisnis kartu kredit, produk-produk mereka sering kali serupa, menawarkan poin hadiah, cashback, dan berbagai fasilitas yang mirip untuk menarik pelanggan," tutur Indrawan.

Indrawan melanjutkan seiring perkembangan teknologi, para pemain kawakan ini melakukukan sejumlah perubahan. Mereka mengganti strip magnetik pada kartu dengan chip sebagai standar keamanan global, mengakomodasi teknologi RFID (Radio Frequency Identification) dan NFC (Near Field Communication) untuk pembayaran contactless.

"Walaupun begitu, di luar penerapan teknologi canggih ini, layanan kartu kredit belum banyak berinovasi, dan masih memberikan pengalaman serupa bagi pengguna," ucap Indrawan.

Terakhir, Indrawan mengatakan bisnis kartu kredit ini sebagian memiliki kekurangan dalam transparansi pembiayaan dan tingginya suku bunga. Di sisi lain inovasi seperti PayPal dan model pembayaran berbasis digital diharapkan dapat membuat bisnis kartu kredit akan mengalami perubahan besar dengan penambahan fitur-fitur baru yang lebih baik.

Baca Juga: Makin Gampang! Kini Pembayaran QRIS Pakai Kartu Kredit BRI Dapat Melalui BRImo

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Naeli Zakiyah Nazah
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: