Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dukung Regenerasi Sektor Logistik, TIKI Berkolaborasi dengan Tiga Kampus Sekaligus

Dukung Regenerasi Sektor Logistik, TIKI Berkolaborasi dengan Tiga Kampus Sekaligus Kredit Foto: TIKI
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Citra Van Titipan Kilat (TIKI), perusahaan jasa pengiriman kembali menunjukkan komitmennya dalam merangkul dan mendorong partisipasi generasi muda Indonesia untuk menjadi bagian dari masa depan logistik nasional. 

Setelah sebelumnya menggandeng Institut Transportasi dan Logistik Trisakti (ITL Trisakti), hari ini TIKI mengumumkan kerjasamanya dengan dua (2) kampus terkemuka lainnya yang memiliki program studi Transportasi & Logistik, yaitu Politeknik APP Jakarta, dan Universitas Pertamina.

Penandatanganan Nota Kesepahaman dilakukan oleh perwakilan TIKI bersama dengan perwakilan dari masing-masing kampus, antara lain Yulina Hastuti, Direktur Utama TIKI; Amrin Rapi, Direktur Politeknik APP

Jakarta; dan Wawan Gunawan A. Kadir, Rektor Universitas Pertamina.

Adapun kerjasama yang terjalin mencakup program pelatihan dan pendidikan mahasiswa melalui praktisi mengajar dan kunjungan mahasiswa, program beasiswa bagi mahasiswa berprestasi, dan program magang. Tidak hanya itu, kerjasama tersebut juga memfasilitasi karyawan TIKI yang ingin memperkaya ilmu pengetahuannya dan menempuh pendidikan melalui program khusus antara TIKI dengan seluruh kampus yang bekerjasama. Terakhir, kerjasama ini juga membuka peluang kewirausahaan melalui program kemitraan TIKI dengan program khusus.

Baca Juga: Promosikan Peluang Industri Kurir bagi Generasi Muda, TIKI Gelar Roadshow Kampus di Jakarta dan Bandung

Direktur Utama TIKI, Yulina Hastuti mengatakan bahwa selama 53 tahun, TIKI telah melihat dan melalui berbagai era. TIKI pun terus konsisten dalam mendukung dan berkontribusi pada pembangunan dan pengembangan sektor kurir dan logistik di Indonesia. Regenerasi di sektor ini perlu terus diupayakan dengan melibatkan para pelaku industri agar kompetensi yang dicetak sesuai dengan kebutuhan industri masa depan yang semakin digital. 

“Hal inilah yang melatarbelakangi kami menggandeng seluas-luasnya lembaga pendidikan tinggi untuk berpartisipasi dalam pengembangan pendidikan di industri transportasi dan logistik yang bermanfaat bagi generasi mendatang. Kami berharap dapat berkontribusi dalam mempersiapkan generasi muda yang ahli untuk turut memajukan industri ini yang potensinya akan semakin besar ke depannya,” ujar Yulina, di Jakarta, Senin (23/10/2023). 

Selain penandatangan Nota Kesepahaman, dalam kesempatan tersebut juga diselenggarakan Acara Diskusi bertajuk “Regenerasi Sektor Logistik: Peluang & Tantangan”. 

Asal tahu saja, perkembangan tingkat minat generasi muda terhadap bidang Logistik menunjukkan trend yang positif. Hal ini dapat dilihat dari trend meningkatnya pembukaan program studi baru di beberapa universitas terkait bidang Logistik. Pada tahun 2020 – 2023 saja, berdasarkan data BAN-PT, terdapat 19 Program Studi baru yang didirikan untuk jenjang D3 sampai dengan S2 di bidang Logistik.

Baca Juga: Empat Faktor Ini Pendorong Utama Penurunan Emisi Sektor Logistik Kelautan

Erika Fatma, Ketua Program Studi Manajemen Logistik Industri Elektronika Politeknik APP Jakarta mengatakan dalam 3-5 tahun terakhir, minat generasi muda terhadap mengikuti program studi yang

berkaitan dengan Transportasi dan Logistik di berbagai universitas mengalami peningkatan. Untuk Politeknik APP Jakarta sendiri, dalam 3-5 tahun terakhir jumlah peminat Program Studi Logistik meningkat sekitar 10-15% setiap tahunnya. 

“Perkembangan e-commerce dan kemajuan teknologi dalam integrasi proses logistik menjadi salah satu daya tarik bagi generasi muda yang akrab dengan teknologi untuk terlibat dalam pengembangan logistik di era digital,” jelasnya. 

Lebih lanjut Erika menyampaikan bahwa tantangan perguruan tinggi dalam pengembangan SDM saat ini adalah berpacu dengan perubahan di Industri yang bergerak dengan sangat cepat. Tingginya laju perubahan tersebut memerlukan upaya ekstra untuk memastikan bahwa Kurikulum yang disusun oleh lembaga pendidikan, dapat menyiapkan SDM yang memiliki keterampilan yang diperlukan untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.

Oleh karena itu, diperlukan kerjasama yang erat antara dunia industri dan dunia Pendidikan. “Kami menyambut baik niatan TIKI untuk turut membantu kami memberikan wawasan yang riil terjadi di dunia kerja sehingga mahasiswa/i kami memperoleh gambaran yang menyeluruh dari teori yang mereka dapatkan di kampus dengan praktik di lapangan, penyesuaian apa yang perlu dilakukan dan soft skill apa yang dibutuhkan untuk beradaptasi,” ujar Erika.

Baca Juga: Kebut Arus Logistik Nasional, Pemerintah Bahas Perkembangan NLE

Lebih lanjut, Sita Aniisah Sholihah, Dosen Tetap dan Sekretaris Program Studi S1 Logistik, ITL Trisakti menjelaskan terjadinya pergeseran peran sektor logistik & transportasi yang kini semakin strategis bagi suatu

perusahaan. Jika Dahulu logistik dan transportasi dianggap sekedar pendukung bisnis dalam pendistribusian dan inventori barang, namun sekarang logistik menjadi salah satu faktor krusial bagi perusahaan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional, dan menjadi bagian dari strategi perusahaan dalam meningkatkan daya saing suatu perusahaan atau merek. 

“Oleh sebab itu, secara potensi karir semakin prospektif, para profesional di bidang logistik dan transportasi ini semakin banyak yang menempati posisi manajerial bahkan managemen puncak. Hal inilah yang kemudian menjadi daya tarik generasi muda kita untuk menekuni bidang ini,” terangnya. 

Menurutnya, era teknologi digital menjadi salah satu akselelator bagi sektor logistik dan transportasi. Pihaknya, mengamati terjadinya perluasan lingkup tanggung jawab divisi logistik dan perlunya meningkatkan kompetensi. Tranformasi digital (AI, IoT, blockchain, big data) banyak melakukan evolusi rantai pasok di sisi aliran informasi, di mana kemampuan baru dalam transformasi digital meliputi proses, talenta, teknologi, dan tata kelola.

“Dengan demikian, menurut Talent Study (Supply Chain Insights LLC), kompetensi yang paling banyak dibutuhkan di era digital adalah

perencana dan analis. Oleh karena itu, skill yang dibutuhkan di masa depan yaitu: complex problem solving, social skill, process skill, system skill, dan cognitive skill (cognitive flexibility, creativity, logical reasoning, problem sensitivity, mathematical reasoning, dan visualisasi),” tutur Sita.

Baca Juga: Diperlukan Kesetaraan Dalam Persaingan Industri Logistik di Indonesia

Perkembangan yang cepat ini membutuhkan regenerasi di sektor logistik utamanya logistik nasional. Hal inilah yang melatarbelakangi TIKI mengampanyekan #LogisTIKIndonesiaButuhAnakMuda, dimana perusahaan ingin semakin dekat dengan generasi muda, dan membagikan pengalaman yang dimiliki selama 53 tahun berkecimpung di sektor ini kepada para calon penerus, talenta-talenta muda untuk melanjutkan perjuangan membangun logistik nasional yang berdaya saing.

“TIKI ingin mengajak generasi muda Indonesia untuk mengenal lebih jauh potensi industri kurir. Tidak hanya karir, namun juga potensi menjadi logistic entrepreneur. Melalui program kemitraan, kami membuka kesempatan seluas-luasnya bagi generasi muda Indonesia untuk memiliki bisnis logistik. Di sisi karir, kami juga ingin lebih banyak lagi anak muda yang bergabung dengan TIKI. Kami juga mendorong perempuan-

perempuan muda dan berbakat untuk bergabung bersama kami.” kata Trie Maulana A., Direktur Pelaksana TIKI.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: