Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laba Bersih Melonjak 25 Persen, Semen Baturaja (SMBR) Catatkan Pertumbuhan Signifikan di Kuartal III 2023

Laba Bersih Melonjak 25 Persen, Semen Baturaja (SMBR) Catatkan Pertumbuhan Signifikan di Kuartal III 2023 Kredit Foto: PT Semen Baturaja Tbk (SMBR)
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) menorehkan kinerja positif di Kuartal III Tahun 2023 dengan mencatatkan laba bersih yang naik 25 persen dan meningkatnya market share 1 persen di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).

Pencapaian itu tak lepas dari bergabungnya SMBR dengan holding Semen Indonesia Group sejak akhir tahun 2022 silam yang ditandai dengan penandatanganan Akta Inbreng antara Kementerian BUMN dan SIG pada tanggal 19 Desember 2022.

Direktur Utama SMBR Daconi Khotob menyebut bahwa meningkatnya market share 1 persen SMBR di Sumbagsel karena kepercayaan konsumen dan memiliki keunggulan yang dimiliki oleh SMBR yang tidak dimiliki oleh pabrik semen lain.

Baca Juga: OJK Tegaskan Inklusi Keuangan Pilar Penting Pembangunan Ekonomi Nasional

"Keunggulan SMBR yakni potensi permintaan di Sumbagsel yang lebih besar dibandingkan dengan kapasitas produksi terpasang di SMBR. Lalu, SMBR memiliki lokasi produksi yang ada di tengah pasar sehingga memberikan keunggulan di biaya logistik dan ketika dan juga berada di lumbung energi dan hal ini membuat SMBR menjadi market leader di wilayah Sumbagsel," ucapnya dalam Public Expose (Pubex) PT Semen Baturaja Tbk (SMBR, di Hotel Bidakara, Selasa (24/10/2023).

Lebih lanjut Daconi menyebutkan hingga akhir September 2023, SMBR juga berhasil membukukan kenaikan pendapatan sebesar Rp1,45 Triliun atau meningkat 10% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. 

Pendapatan ini didorong dari penjualan semen sebesar Rp1,42 Triliun, ditambah dengan penjualan White Clay sebesar Rp27,62 Miliar yang tumbuh 13% dari periode yang sama di tahun lalu.

“Hal ini mendorong peningkatan laba bersih yang tumbuh signifikan menjadi Rp53,96 Miliar atau naik 25% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Laba bersih yang meningkat didukung juga oleh penurunan beban bunga sebagai dampak dari refinancing hutang bank dan percepatan pembayaran pokok pinjaman kredit sindikasi,” kata Daconi menambahkan.

Daconi juga memaparkan bahwa demand semen di Sumbagsel sebesar 6 juta ton, sedangkan kapasitas produksi SMBR hanya 4,1 juta ton.

"Maka kita bisa bayangkan ketika utilisasi pabrik bisa meningkatkan kapasitas produksi dan membuat harga semen yang kompetitif. Ketika utilitasi meningkat, maka bisa dibayangkan tentu cost lebih murah, cost lebih murah maka harga semakin bersaing dan tentu dengan kualitas yang cukup baik."

"Dan satu lagi kita berada di dekat pasar yang menjadi keunggulan SMBR tadi, maka produk kami cukup fresh untuk bisa digunakan oleh konsumen, bahasa kininya 'fresh from the oven'," tambahnya.

Sementara, Rahmat Hidayat, Direktur Fungsi Keuangan dan SDM SMBR menyebut laba bersih yang tercatat tumbuh signifikan menjadi Rp53,96 Miliar atau naik 25 persen di 9M 2023 dikarenakan pengurangan pokok utang sehingga bisa mengurangi beban finansial.

"Ini baik karena kita melakukan pelunasan atau percepatan pembayaran utang sehingga kondisi finansial kita juga lebih efisien dan alhamdulillah kita juga bisa menjaga level cash kita per Q3 2023 diangka Rp81 Miliar," paparnya.

Rahmat berharap sampai akhir tahun 2023, kinerja SMBR bisa terus meningkat sesuai pencapaian di akhir September 2023.

"Mudah-mudahan sampai akhir tahun ini kinerja kita bertumbuh dengan peningkatan volume dan kita harapkan di ending tahun 2023 ini kita bisa tumbuh dengan apa yang kita capai di Q3-2023 ini," tandasnya.

Baca Juga: Sukseskan Transisi Energi, Infrastruktur Kelistrikan Terintegrasi Siap Dimaksimalkan PLN

Selain itu, SMBR juga menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan melalui program efisiensi operasi dan penurunan emisi, antara lain mengimplementasi Total Productive Maintenance (TPM), mengadakan kompetisi SMBR Innovation Award, serta Penyegaran K3 Tambang. 

Hal ini membuktikan hingga September 2023, SMBR berhasil menekan Intensitas emisi karbon (cakupan 1) turun menjadi 0,572 Ton CO2/t cem eq, realisasi 2022 (0,588 Ton CO2/t cem eq) dan peningkatan thermal substitution rate mencapai 3,57%, di atas realisasi 2022.

Dari sisi Tanggungjawab Sosial & Lingkungan (TJSL), realisasi Penyaluran Dana Program TJSL hingga September 2023 mencapai Rp2,68 Miliar, naik 61% dari periode yang sama di tahun sebelumnya. 

Beberapa program TJSL yang telah direalisasikan diantaranya Pelatihan melalui Rumah BUMN Baturaja, Pameran UMKM di Jakarta dan Palembang serta penyaluran bantuan ke masyakarat dan pemerintahan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: