Kredit Foto: Semen Baturaja
PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), mencatat lonjakan laba bersih signifikan menjadi Rp79,62 miliar pada Semester I 2025, atau meningkat lebih dari 10 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp7,32 miliar. Pertumbuhan ini mencerminkan peningkatan kinerja operasional menyeluruh dan strategi efisiensi yang dijalankan secara konsisten.
Peningkatan volume penjualan menjadi salah satu faktor utama di balik pertumbuhan laba. SMBR mencatat penjualan semen sebesar 1,13 juta ton, naik sekitar 21% dari 928.646 ton pada Semester I 2024. Kenaikan penjualan tersebut turut mendorong pendapatan naik 31% menjadi Rp1,09 triliun dari sebelumnya Rp835,18 miliar.
Dari sisi profitabilitas, laba usaha SMBR melonjak 168% menjadi Rp133,79 miliar, sementara EBITDA naik 60% menjadi Rp236,67 miliar. Kenaikan ini turut meningkatkan margin EBITDA menjadi 22% dari sebelumnya 18%, mencerminkan efisiensi operasional yang semakin optimal.
Baca Juga: SIG Kantongi Laba Rp40 Miliar di Semester I 2025 Lewat Efisiensi dan Lonjakan Ekspor
“Capaian ini adalah hasil strategi yang tepat dan sinergi solid dengan SIG, yang memberikan banyak nilai tambah bagi efisiensi dan kinerja kami,” ujar Vice President of Corporate Secretary SMBR, Hari Liandu, dalam keterangan resmi, Kamis (31/7/2025).
Hari menjelaskan bahwa pertumbuhan ini didukung oleh strategi efisiensi berkelanjutan dan peningkatan penetrasi pasar, terutama di wilayah Sumatera bagian Selatan (Sumbagsel), yang menjadi pangsa pasar utama SMBR.
“Kami melihat pertumbuhan yang kuat terutama di wilayah Sumbagsel. Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), demand semen di wilayah ini tumbuh sebesar 14,2% (YoY) pada Triwulan II-2025, jauh melampaui pertumbuhan nasional sebesar 2,7% (YoY),” ujarnya.
Baca Juga: Laba Emiten Prajogo di Sektor Manufaktur Petrokimia (TPIA) Melonjak 2.781%, Tembus US$1,27 Miliar
Peningkatan kinerja juga ditopang oleh pengelolaan operasional yang terukur, termasuk penggunaan bahan bakar alternatif, optimalisasi rute pengiriman, dan integrasi sistem logistik. Langkah-langkah ini berhasil menekan biaya produksi sekaligus menjaga kualitas layanan.
“Kami fokus pada efisiensi biaya di seluruh lini, mulai dari produksi, distribusi, hingga pengelolaan energi. Selain itu, kami terus menjaga kualitas layanan dan optimalisasi jaringan penjualan,” kata Hari.
Memasuki Semester II 2025, SMBR optimis tren positif akan berlanjut. Perusahaan akan memperkuat strategi melalui diversifikasi produk, transformasi digital, dan penerapan prinsip keberlanjutan untuk menciptakan pertumbuhan jangka panjang yang sehat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement