Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mewaspadai Hoaks yang Bisa Merusak Ekosistem Digital

Mewaspadai Hoaks yang Bisa Merusak Ekosistem Digital Ilustrasi Hoax. | Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Mamuju -

Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan Festival Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat dengan tema "Lawan Hoaks di Media Sosial" yang diselenggarakan di Pantai Manakarra, Mamuju pada Minggu (29/10/2023). 

Kali ini hadir pembicara-pembicara program kegiatan Festival Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2023 yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Kepala Dinas Kominfo, Persandian dan Statistik Sulbar, Mustari Muka, serta Kepala Unit ICT Universitas DIPA Makassar, Erfan hasmin dan Relawan TIK Sulawesi Barat, Shalahuddin,  juga Ketua DPRD Sulawesi Barat, Suraidah Suhardi serta mengundang KOL, Lala widy dan Arif Brata. 

Keberadaan internet membawa banyak perubahan pada dunia bagai dua sisi mata uang yang jika digunakan secara bijak dapat membawa nilai positif bagi pengguna. Akan tetapi, saat digunakan secara tidak bijak maka internet dapat memberikan dampak negatif dan menyebabkan terjadinya penyalahgunaan internet.

Baca Juga: Mengamankan Perangkat dan Akun Media Sosial dari Peretasan

Berdasarkan survei APJII pada 2021, pengguna internet di Indonesia telah mencapai 210,03 juta pengguna aktif atau sekitar 77,02 persen dari total populasi penduduk Indonesia. Tingginya penggunaan internet pun membuka ruang yang lebih luas untuk meningkatnya penyalahgunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Pengukuran Status Literasi Digital Indonesia tahun 2021 di 34 provinsi di Indonesia dalam rangka untuk mengukur dan menganalisa kebiasaan dan aktivitas responden dalam menggunakan internet, menunjukan bahwa kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi informasi komunikasi yang semakin membaik dalam setahun terakhir.

Disebutkan bahwa Indeks Literasi Digital Indonesia pada 2021 berada di level 3,49 dari skala 1-5. Artinya secara umum tingkat literasi digital masyarakat Indonesia berada di level "sedang". Indeks itu sedikit meningkat dibandingkan tahun 2020 yang masih berada di level 3,46

Kepala Dinas Kominfo, Persandian dan Statistik Sulbar, Mustari Muka mengatakan kecenderungan penggunaan sosial media dan internet akan semakin mempercepat penyebaran informasi dan konten buruk apabila tidak warganer kurang bijak dalam bersosial media.

"Keberadaan konten negatif dapat merusak ekosistem digital, saat ini hanya bisa ditangkal dengan membangun kesadaran dari tiap-tiap individu," kata Mustari saat menjadi nara sumber kegiatan Festival literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Minggu (29/10/2023).

Menurutnya, pendampingan literasi digital sangat diperlukan oleh setiap insan pengguna sosial media dan internet agar dapat membuat konten-konten positif, kreatif, dan unik.

Khusus mengenai hoaks, Mustari menyambung, dari hasil kajian literasi digital diatas, Kementerian Komunikasi dan Informatika dituntut berperan aktif dalam menghentikan penyebaran hoaks serta dampak negatif internet lainnya dengan meningkatkan kemampuan kognitif masyarakat Indonesia melalui pelatihan kecakapan literasi digital.

Hal ini lantaran dunia internet saat ini semakin dipenuhi konten berbau berita bohong, ujaran kebencian, dan radikalisme, bahkan praktik-praktik penipuan.

"Keberadaan konten negatif yang merusak ekosistem digital saat ini hanya bisa ditangkal dengan membangun kesadaran dari tiap-tiap individu," katanya lagi.

Nara sumber lainnya, Kepala Unit ICT Universitas DIPA Makassar, Erfan hasmin mengatakan, tanpa disadari krisis moral tengah melanda anak muda di era millenial. Hal ini menimbulkan kekhawatiran atas kondisi yang menimpa generasi penerus bangsa. 

"Banyak yang menyalahgunakan media sosial untuk memperlihatkan perilaku yang tidak beretika padahal seharusnya memberikan contoh yang baik kepada masyarakat," tukas Erfan di kesempatan yang sama.

Perilaku negatif seperti prank, penyebaran video yang tidak semestinya hingga menciptakan kebohongan publik membuat masyarakat geleng kepala akan perilaku tersebut. Menghadapi perkembangan digital seperti sekarang ini, sudah semestinya masyarakat memiliki kecakapan digital. 

Baca Juga: Bijak Memilah Kata-Kata, Jangan Asal Posting di Media Sosial

Hadirnya teknologi digital sudah semestinya digunakan untuk tujuan yang baik sebagai sarana bekerja, hiburan, hingga edukasi. Agar tidak terjadi penyimpangan terkait penggunaannya, setiap individu dari berbagai kalangan dan generasi harus membekali diri dengan literasi digital yang cukup. 

"Buatlah ruang digital kita menjadi sehat, aman dan positif. Sebarkanlah cinta untuk Indonesia dan buatlah mata dunia bangga karenanya," tutupnya. 

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau event.literasidigital.id, atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan Youtube Literasi Digital Kominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: