Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ungkit Manajemen Risiko, Silat Lidah Sam Bankman-Fried Soal Gunakan Uang Nasabah FTX

Ungkit Manajemen Risiko, Silat Lidah Sam Bankman-Fried Soal Gunakan Uang Nasabah FTX Sam Bankman-Fried, miliarder kripto. | Kredit Foto: Twitter/financelygroup
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sam Bankman-Fried atau dikenal sebagai "SBF", founder bursa mata uang kripto FTX, mengeklaim bahwa ia menghabiskan deposito fiat nasabah hanyalah bagian dari "manajemen risiko" untuk dana lindung nilai kripto yang terkait dengannya, yakni Alameda Research.

Dilansir dari laman Cointelegraph pada Rabu (1/11/2023), selama kesaksian pengadilan mantan eksekutif kripto tersebut pada 31 Oktober lalu, jaksa penuntut Danielle Sassoon dari Distrik Selatan New York bertanya kepada SBF apakah dia percaya bahwa membelanjakan US$8 miliar (Rp127 triliun) uang fiat pelanggan FTX diperbolehkan. 

Baca Juga: Dompet Kripto Terhubung FTX dan Alameda Transfer Rp159 Miliar ke Bursa 5 Jam Saja

"Saya pikir itu termasuk dalam manajemen risiko. Sebagai CEO Alameda, saya prihatin dengan portofolio mereka. Di FTX, saya memperhatikan tetapi tidak sebanyak yang seharusnya,”  kata SBF yang dilansir dari Cointelegraph pada Rabu (1/11/2023).

Seperti yang diceritakan oleh SBF, selama masa jabatannya sebagai CEO FTX dan Alameda, tidak ada orang yang dipecat karena diduga menyedot uang klien senilai US$8 miliar (Rp127 triliun) untuk perdagangan spekulatif. 

"Saya tidak ingat untuk mengetahui apa pun tentang karyawan tertentu," jawab SBF atas pertanyaan dari Sassoon.

SBF juga mengungkapkan selama persidangan bahwa bursa yang sekarang sudah tidak beroperasi, yang berkantor pusat di Bahama, memiliki hubungan dekat dengan pemerintah negara kepulauan tersebut.

"Anda memberikan kursi pinggir lapangan kepada perdana menteri Bahama di Miami Heat Arena," tanya Sassoon. 

"Saya tidak ingat itu," jawab SBF. 

"Ini pesan yang Anda katakan bahwa dia berada di kursi pinggir lapangan FTX bersama istrinya," kata Sassoon.

Diduga, SBF berbicara dengan Perdana Menteri Bahama, Philip Davis, tentang pelunasan utang negaranya. Meskipun SBF menyangkalnya, ia mengakui membantu putra Davis mendapatkan pekerjaan. 

Baca Juga: Gibran bin Jokowi Jadi Cawapres Prabowo Subianto, Fadli Zon: Campur Tangan Tuhan

Tepat sebelum bursa runtuh November lalu, FTX mengumumkan bahwa pengguna Bahama akan dibuat utuh dan akan memproses permintaan penarikan mereka sebagai prioritas. Uji coba FTX sedang berlangsung dan diharapkan selesai sebelum akhir minggu depan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: