Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menuju Indonesia Emas 2045, Kemenko PMK Dorong Pembangunan Ekosistem Kewirausahaan yang Inklusif

Menuju Indonesia Emas 2045, Kemenko PMK Dorong Pembangunan Ekosistem Kewirausahaan yang Inklusif Kredit Foto: Rena Laila Wuri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menjadi negara maju dan unggul di usia 100 tahun kemerdekaan merupakan cita-cita besar Bangsa Indonesia. Maka dari itu, pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk menggapai Visi Indonesia Emas 2045 tersebut.

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Woro Srihastuti, mengatakam salah satu upaya strategis yang terus dilakukan adalah meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia, yaitu melalui program peningkatan kesehatan, pendidikan, dan juga ekonomi. 

Hal tersebut disampaikannya saat memberikan pidato kunci pada kegiatan YOUTH CO: LAB NATIONAL DIALOGUE 2023 "Ekosistem Kewirausahaan yang Inklusif untuk Indonesia Emas 2045", yang diselenggarakan oleh United Nations Development Program (UNDP) Indonesia, di Hotel Ayana Midplaza Jakarta, pada Selasa (31/10/2023).

Baca Juga: Soal Warga Yahukimo Meninggal Gegara Kelaparan, Kemenko PMK: Belum Jelas

“Saat ini pula, Indonesia tengah menghadapi bonus demografi di mana komposisi penduduk didominasi oleh generasi muda. Bonus demografi tentunya harus dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ungkap Woro dikutip dalam keterangan pers, Rabu (1/11/2023).

Namun, jalan yang ditempuh untuk menggapai cita-cita tersebut tidaklah mulus. Ragam tantangan harus dihadapi dalam memanfaatkan bonus demografi tersebut, data Sakernas 2022 menunjukkan beberapa fakta, yaitu masih tingginya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pemuda Indonesia sebesar 13,93 persen atau lebih dari 2 kali lipat TPT Nasional (5,86%).

Kemudian, terdapat 1 dari 4 pemuda yang tidak bekerja, tidak pergi ke sekolah, maupun tidak sedang mengikuti kursus (NEET Pemuda sebesar 26,82%). Sementara itu, hanya ada 4 dari 1000 pemuda yang tercatat memasuki dunia wirausaha dengan jenjang jabatan kerah putih (Pemuda Wirausaha Kerah Putih sebesar 0,48%).

Woro menyampaikan salah satu upaya kunci untuk meningkatkan daya saing SDM dan mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045 adalah dengan menciptakan ekosistem kewirausahaan yang inklusif untuk pemuda.

Baca Juga: Menko PMK Ajak Putra-Putri Papua untuk Bangun Kemajuan Daerahnya

Perempuan yang akrab disapa Lisa itu menyebut, pemuda Indonesia adalah aset yang paling berharga dalam perjalanan menuju Indonesia Emas 2045. Pemuda memiliki semangat, energi, dan gagasan kreatif yang diperlukan untuk menciptakan perubahan yang positif.

Mereka adalah motor penggerak bagi ekosistem kewirausahaan yang inklusif. Dengan menciptakan kewirausahaan yang inklusif diharapkan bisa meningkatkan kontribusi seluruh pemuda, termasuk dari kelompok miskin, disabilitas, dan pedesaan,serta meningkatkan daya saing SDM Indonesia.

"Kewirausahaan bukan sekedar menciptakan bisnis baru, tapi juga bagaimana menciptakan peluang mengatasi ketidaksetaraan dan memastikan setiap warga negara memiliki akses ke sumber daya dan peluang yang sama. Inklusivitas kata kunci yang sangat penting," ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: