Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perubahan Signifikan dalam Dunia Pertanian Indonesia: Teknologi Biosoildam MA 11

Perubahan Signifikan dalam Dunia Pertanian Indonesia: Teknologi Biosoildam MA 11 Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam era terobosan teknologi yang luar biasa, Teknologi Biosoildam MA 11, yang dikembangkan oleh Dr. Ir. Nugroho Widiasmadi, telah menjadi sumber inspirasi dalam dunia pertanian Indonesia.

Teknologi ini mewakili perubahan besar dalam paradigma pertanian, beralih dari pendekatan kimia menjadi organik.

Pertumbuhan Pertanian yang Berkelanjutan Teknologi Biosoildam MA 11 telah mencuri perhatian para petani, pemerintah, dan sektor swasta. Ini membuka jalan bagi pertanian yang lebih berkelanjutan dan masa depan yang lebih cerah bagi Indonesia.

Petani melaporkan peningkatan produksi dan keuntungan, mengurangi ketergantungan pada bahan kimia berbahaya, yang berdampak positif pada biaya dan hasil panen yang lebih sehat.

Ketahanan Terhadap Tantangan Alam Teknologi ini juga telah memperlihatkan kemampuannya menghadapi tantangan alam, seperti kekeringan dan masalah sumber daya air. Pendekatan organiknya membuat pertanian lebih tahan terhadap perubahan cuaca ekstrem.

Selain itu, penghentian penggunaan bahan kimia berbahaya memberikan kontribusi penting pada lingkungan yang lebih bersih dan sehat, melindungi ekosistem yang berkelanjutan.

Dukungan Penuh dari Anggota DPR RI Anggota DPR RI Komisi XI, Susi Marleny Bachsin, memberikan dukungannya yang kuat untuk teknologi ini.

Ini menggarisbawahi pentingnya Teknologi Biosoildam MA 11 dalam mengatasi masalah pertanian, infrastruktur, dan ekonomi nasional dengan fokus pada teknologi yang ramah lingkungan.

Perubahan Menuju Pertanian Organik Dr. Ir. Nugroho Widiasmadi M.Eng., pencipta Teknologi Biosoildam MA 11, menjelaskan bahwa teknologi ini adalah langkah bijak menuju pertanian yang berkelanjutan dan masa depan. Ini menandakan perubahan positif menuju pertanian organik di Indonesia.

Tantangan Lingkungan dan Kesadaran Pemilih Muda Para pakar lingkungan, seperti Mahawan Karuniasa dari Universitas Indonesia, menekankan bahwa pemimpin Indonesia perlu memiliki sustainability quotient yang tinggi dan mampu menghadapi berbagai tantangan lingkungan.

Ini termasuk menjaga kedaulatan sumber daya alam, menciptakan swasembada pangan, dan meminimalkan dampak lingkungan negatif.

Selain itu, kesadaran lingkungan di kalangan pemilih muda semakin meningkat, dan pemimpin baru harus mampu membangun sistem politik dan ekonomi yang tidak merusak lingkungan, serta mempromosikan etika bumi untuk menjaga keseimbangan dengan alam.

Siaran pers ini diharapkan akan mendapat dukungan luas dari berbagai pihak, baik pemerintah, sektor swasta, petani, maupun masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Teknologi Biosoildam MA 11 adalah tonggak penting menuju pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Presiden Joko Widodo melantik Amran sebagai Menteri Pertanian berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 101/P Tahun 2023. Meskipun Amran bukan orang baru dalam kabinet Presiden Jokowi, keputusan ini tetap memunculkan sejumlah kritik.

Amran kembali menargetkan swasembada pangan, khususnya beras dan jagung, seperti yang ia canangkan saat menjabat Menteri Pertanian sebelumnya.

Meski optimis, sejumlah kritik muncul, terutama terkait rapor buruknya selama masa jabatan sebelumnya. Impor beras yang signifikan selama periode tersebut dan masalah integrasi data pertanian menjadi sorotan.

Pihak-pihak seperti Direktur Eksekutif CELIOS, Bhima Yudhistira, meminta Amran untuk meningkatkan produksi beras dengan langkah-langkah konkrit, seperti peningkatan produktivitas, asuransi pertanian, dan penanganan wilayah produksi.

Ekonom dari Center of Reform on Economic (CORE), Eliza Mardian, berpendapat bahwa target menekan impor beras bisa tercapai jika kondisi iklim membaik. Namun, hal ini memerlukan langkah-langkah komprehensif untuk meningkatkan produktivitas beras.

Ketua Umum DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Abdullah Mansuri, menekankan pentingnya peningkatan produksi pangan dalam negeri untuk mengantisipasi krisis global akibat perang.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman pun menegaskan ambisinya untuk mencapai swasembada pangan, namun kritik dan harapan yang disampaikan oleh para ahli dan pengamat menunjukkan bahwa tantangan besar menanti di masa mendatang.

Amran diharapkan mampu mencapai target tersebut dengan langkah-langkah konkret dan berkelanjutan untuk meningkatkan produksi pangan nasional.

Keunggulan  Biosoildam MA11

  1. Mampu menekan biaya produksi hingga 50 % atau lebih;
  2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen hingga 200 % atau lebih;
  3. Memberikan keuntungan turunan (mulitiplier effect) secara ekonomi;
  4. Memastikan pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan
  5. Menghasilkan komoditas pertanian yang tahan terhadap iklim ekstrim akibat perubahan iklim global.

Standar & Asessmen  Biosoildam MA-11:

  1. Manajemen kandang yang menghasilkan standar kwalitas limbah cair (min 10.000 uS/cm) dan padat (min 2000 uS/cm)
  2. Proses decomposting limbah padat menjadi Superbokashi (min 4000 uS/cm) dan limbah cair menjadi Biofarm (min 15.000 uS/cm)
  3. Treatmen tanah dengan tujuan membentuk imunitas tanah dengan standar populasi mikroba min 100 juta/ gram tanah.
  4. Pemberian pupuk dasar tanah pada masa vegetative dengan standar hara tanah min 1000 uS/cm
  5. Pemberian pupuk dasar susulan pada masa generative dengan standar hara tanah min 2000 uS/cm

Untuk menjalankan Total Organik MA-11 Yayasan ANSA sudah siapakan Teknologi Mutahir 4.0 untuk mempermudah target kerja secara terukur dan terkontrol:

  1. Digital manual & IOT (real time) disiapkan untuk mengontrol standar kwalitas limbah mentah , proses pembuatan pupuk oragnik dan hara tanah serta parameter tanah lain (pH, suhu, kelembapan, salinity) baik pada masa vegetative dan generative.
  2. Untuk melalukan olah tanah terutama dalam proses penyehatan dan penyuburan tanah maka telah disipakan teknologi tractor remote control (RC) yang dapat dioperasikan dari jarak jauh dan tidak perlu turun ke sawah.
  3. Untuk mencapai imunitas dan penyuburan tanah sesuai strandar maka dapat dilakukan penyebaran mokroba dan nutrisi dengan drone semprot (spraying) dengan cepat & akurat dalam lahan yang cukup luas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: