Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Golkar Siapkan Buzzer Organik untuk Tangani Langkah Pendegradasian Prabowo-Gibran

Golkar Siapkan Buzzer Organik untuk Tangani Langkah Pendegradasian Prabowo-Gibran Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum (Bappilu) Partai Golkar, Maman Abdurrahman menyebut pihaknya akan menyiapkannya tim siber serangan udara.

Dia menyebut, tim siber itu dibentuk untuk menangani buzzer-bazzer non organik yang berusaha mendegradasikan pasangan yang diusung Partai Golkar di Pilpres, yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

"Begitu banyak sekali buzzer-buzzer non organik yang melakukan pendegradasian nama baik dari capres yang kita usung. Maka dari itu, salah satu yang kita lakukan adalah membentuk buzzer organik," kata Maman dalam konferensi persnya di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (7/11/2023).

Baca Juga: Demi Menangkan Prabowo dan Gibran, Arief Rosyid Bakal Mundur dari Komisaris BSI

Menurutnya, buzzer yang berusaha mendegradasikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming tidak memiliki asal-usul yang jelas. Untuk menangani hal itu, Maman mengaku partainya akan membentuk buzzer dari seluruh kader-kader internal Golkar.

"Yang dibutuhkan lima tahun ke depan adalah bukan praktik-praktik kampanye negatif, yang dibutuhkan oleh Indonesia ke depan adalah kampanye-kampanye yang isinya perdebatan konseptual, gagasan, dan ide yang terbaik buat Indonesia sesuai dengan doktrin kita, karya kekaryaan," jelasnya.

Lebih jauh, Maman menyebut buzzer organik Partai Golkar dibentuk untuk memberikan pemahaman pada rakyat Indonesia untuk menghindari praktik kampanye negatif. Menurutnya, pembangunan Indonesia lima tahun ke depan mesti diwarnai dengan perdebatan konseptual.

"Partai Golkar tetap konsisten walaupun ada langkah-langkah pembusukan karakter, namun partai Golkar tetap konsisten pada semangat untuk mengusung isu-isu, narasi-narasi yang jauh dari konstruktif," katanya.

"Agar momentum politik ke depan bisa dijadikan sebagai momentum pendewasaan dan pembelajaran politik di era demokrasi ke depan," pungkasnya.

Baca Juga: Kerja Sama dengan Israel, GMNI Pertanyakan Komitmen Prabowo Atas Palestina

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: