Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Begini Jurus Anies Baswedan Jaga Pertumbuhan Ekonomi dan Mengentaskan Ketimpangan di Indonesia Secara Bersamaan

Begini Jurus Anies Baswedan Jaga Pertumbuhan Ekonomi dan Mengentaskan Ketimpangan di Indonesia Secara Bersamaan Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Calon Presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan membeberkan cara yang akan ia lakukan jika jadi presiden untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dan mengentaskan masalah ketimpangan secara bersamaan di Indonesia. Hal ini Anies sampaikan di acara Sarasehan 100 Ekonom pada Rabu (8/11/23).

Pada pemaparan gagasannya, Anies mengkritik pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang ia nilai tak mengatasi masalah pengangguran. Sebagai contoh, Anies menyinggung GDP regional Maluku Utara 22,94 persen tapi penurunan tingkat pengangguran terbuka hanya di bawah 1 persen. Karenanya, ketimpangan seperti ini menurut Anies jadi masalah nyata di Indonesia.

“Alhamdulillah kita berhasil meningkatkan angka rata-rata pertumbuhan di atas 6 persen, tapi ini kemudian tidak muncul menjadi lapangan pekerjaan yang setara,” ungkapnya.

Baca Juga: Anies Baswedan: Indonesia saat Ini Penuh dengan Ketidakadilan

Dalam sesi diskusi dengan ekonom, Anies diberikan pertanyaan apakah akan fokus menyelesaikan masalah ketimpangan dengan menurunkan angka pengangguran yang lebih besar sehingga mengorbankan pertumbuhan ekonomi, atau bisa melakukan menjaga pertumbuhan sekaligus mengentaskan kemiskinan secara bersamaan.

Eks Gubernur DKI Jakarta itu optimistis bisa melakukan keduanya secara bersamaan.

“Kami melihat sekarang kita sudah ada di fase di mana bisa dikerjakan bersamaan,” ungkap Anies.

Anies pun membeberkan langkah-langkah strategis untuk mencapai hal tadi. Pertama, membangun pusat perekonomian di kota-kota kecil jadi menengah, menengah jadi besar di berbagai wilayah di Indonesia.

“Minimal menurut hitungan kami ada 14 Pusat pertumbuhan, di luar Jawa khususnya didorong,” katanya.

Kedua, pengembangan UMKM menjadi bagian dari mata rantai pasok bisnis korporasi. Menurut Anies langkah ini secara struktural perlu diatur dalam regulasi sehingga mata rantai bisa terbentuk.

Berikutnya, Anies mengaku akan melanjutkan hilirisasi tetapi juga akan menambahkan reindustrialisasi.

“Ketiga, kita harus lanjutkan hilirisasi sambil mendorong reindustrialisasi, hilriasi tak usah dihentikan tapi itu tidak cukup, harus ada reindustrialisasi yang ini mudah-mudahan akan menciptakan lapangan pekerjaan minimal 15 juta di periode 5 tahun ke depan,” jelasnya.

Lanjut Anies, ia mengatakan perlu adanya perbaikan tax ratio. Menurut Anies, jika Idealnya IMF mengatakan 15 persen, maka Indonesia berada pada kisaran 13-16 persen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: