Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kader Sayangkan Sikap Lembek PDIP ke Anak dan Menantu Jokowi: 'Hanya Tegas ke Kader Biasa'

Kader Sayangkan Sikap Lembek PDIP ke Anak dan Menantu Jokowi: 'Hanya Tegas ke Kader Biasa' Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka (tengah) berjalan menuju Kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah untuk mengembalikan formulir pendaftaran pencalonan sebagai Wali Kota Surakarta di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (12/12/2019). Berkas pendaftaran Gibran dinyatakan lengkap dan resmi terdaftar sebagai bakal calon Wali Kota Surakarta dari PDI Perjuangan pada Pilkada Tahun 2020. | Kredit Foto: Antara/R Rekotomo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presidium Ganjar-Mahfud (GaMa) Centre yang juga kader PDIP Sutrisno Pangaribuan menyayangkan sikap lembek DPP PDIP terhadap manuver Anak dan Menantu Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution (Banas) terkait Pilpres 2024.

Sebagaimana diketahui, Gibran dan Bobby ambil jalan lain dari keputusan PDIP mengusung Ganjar Pranowo yakni dengan jadi Cawapres (Gibran) dan terang-terangan mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 (Bobby).

Sutrisno menyayangkan PDIP tidak mau segera memecat Gibran dan Bobby yang jelas-jelas menurutnya sudah jadi pengkhianat partai.

Sebagai kader PDIP yang patuh dan taat kepada AD/ART dan Peraturan Partai, kami sangat menyesalkan sikap ‘lunak’ PDIP kepada anak dan menantu Jokowi,” ungkap Sutrisno dalam keterangan resmi yang diterima, Minggu (12/11/23).

Baca Juga: Fadli Zon Sebut 'Garis Tangan Hingga Campur Tangan Tuhan' Gibran bin Jokowi Jadi Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024

Menurut Sutrisno, PDIP selama ini menunjukkan sikap mengistimewakan Jokowi dan keluarga dalam dunia politik seperti untuk maju ke pemilihan kepala daerah.

Ia menyinggung beberapa nama yang telah menerima sanksi tegas dari PDIP karena dianggap telah berkhianat. Nama-nama tersebut misalnya Budiman Sudjatmiko, Murad Ismail, Akhyar Nasution, Rudolf Pardede, Rustriningsih.

“DPP hanya berani memberi sanksi tegas kepada kader biasa, yang bukan darah biru (anak, menantu, dan cucu presiden). Kalau kader yang punya kuasa, dan darah biru, sanksi diberi sesuai selera, dan keinginan penguasa. Padahal tidak ada alasan menunda pemecatan Gibran dan Banas (sekalipun anak dan menantu presiden). Sebab setiap kali PDIP memperlakukan kader sebagai anak emas, maka saat yang sama PDIP pasti memperlakukan kader lain sebagai anak tiri. Maka DPP PDIP tidak perlu ragu untuk segera memecat para penghianat PDIP, jelas Sutrisno.

“Jika kader yang jelas-jelas telah berkhianat tidak segera dipecat, maka akan menjadi preseden buruk bagi kader-kader lain. Kader- kader lain juga akan bermain dua dan tiga kaki, jika Gibran dan Banas tidak segera dipecat!,” tambahnya.

Dengan segala situasi dan kondisi saat ini, Sutrisno menegaskan PDIP harus move on dari seorang Jokowi yang menurutnya sudah jelas melakukan manuver terhadap putusan partai.

Sutrisno mengatakan PDIP harus bisa membangun kepercayaan masyarakat tanpa menjual nama Jokowi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: