Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Targetkan Nasabah Generasi Muda dan Side Hustler, Ini Alasan Bank Saqu

Targetkan Nasabah Generasi Muda dan Side Hustler, Ini Alasan Bank Saqu Kredit Foto: Nadia Khadijah Putri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Jasa Jakarta (BJJ) di bawah naungan Astra Financial dan WeLab, baru-baru ini sempat meluncurkan bank digital bernama Bank Saqu, yang menargetkan nasabah generasi muda produktif yang berjiwa solopreneur atau memiliki usaha sampingan (side hustle). Lantas, apa alasannya? 

Presiden Direktur Bank Jasa Jakarta, Leo Koesmanto mengatakan, peluncuran Bank Saqu sejalan dengan visi Bank Jasa Jakarta, yakni menjadi pilihan bagi bank ritel dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Karena itu, pengusaha kecil, pekerja lepas (freelancer) dan karyawan tetap dengan pekerjaan tambahan, menjadi segmen yang proaktif mencari cara untuk bertumbuh, menabung dan berinvestasi lebih banyak, bahkan mengambil pinjaman produktif. 

Baca Juga: Gandeng Astra Financial dan WeLab, Bank Jasa Jakarta Luncurkan Bank Digital Bank Saqu

Presiden Direktur Bank Jasa Jakarta, Leo Koesmanto menjelaskan di sesi talkshow, bahwa alasan mengapa solopreneur menjadi sasaran pasar Bank Saqu adalah segmen tersebut cenderung berpikir produktif, misalnya dengan melibatkan diri untuk membuka usaha lewat e-commerce atau social commerce melalui media sosial. 

“Dari zaman dulu yang namanya kerja sampingan kan memang ada. Tetapi, dengan digitalisasi yang ada, dengan adanya e-commerce, social commerce, maka kemungkinan untuk kerja sampingan bertambah besar. Karena kita di mana saja bisa nyambi. Jadi, banyak generasi muda di Indonesia mulai aktif. Mereka punya side hustle. Nah, itu bisa dilakukan mungkin setelah kerja,” terang Leo di acara peluncuran Bank Saqu di Menara Astra, Jakarta, Senin (20/11/2023). 

Leo yang mewakili Bank Saqu pun melihat, pihaknya tidak diam saja, lantas mengambil kesempatan bahwa segmen tersebut dianggap segmen yang baik untuk menjadi nasabah perbankan digital. Alhasil, nantinya bank digital tersebut akan meluncurkan produk-produk keuangan bersifat protektif dan investasi, seeperti asuransi, deposito, dan investasi. 

Baca Juga: Siap Menjadi Solusi Keuangan Solopreneur, Astra Hadirkan Bank Saqu

“Segmen ini cara berpikirnya tuh untuk produktif. Mereka bukan konsumtif untuk belanja dan sebagainya, tapi produktif bagaimana untuk menyiapkan masyarakat, menyiapkan hal-hal yang mereka bisa kontrol atau menyiapkan hal yang mungkin kadang-kadang kita tidak bisa kontrol,” tambahnya. 

Meskipun begitu, Leo mengakui, meski Bank Saqu baru lahir, pihaknya justru ingin fokus untuk memenuhi kebutuhan nasabah dulu, bahkan membuka semua kemungkinan untuk bermitra dengan perusahaan keuangan atau brand lainnya. 

“… kami saat ini fokus memenuhi kebutuhan nasabah dulu,” pungkas Leo di sesi doorstop dengan media. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: