Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gandeng Astra Financial dan WeLab, Bank Jasa Jakarta Luncurkan Bank Digital Bank Saqu

Gandeng Astra Financial dan WeLab, Bank Jasa Jakarta Luncurkan Bank Digital Bank Saqu Kredit Foto: Nadia Khadijah Putri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan bank digital naungan Bank Jasa Jakarta (BJJ), Bank Saqu, baru-baru ini meluncurkan aplikasi perbankan digitalnya secara resmi dengan menggandeng perusahaan jasa keuangan Astra International, Astra Financial dan platform teknologi finansial di Asia, WeLab. Menyasar nasabah generasi muda produktif dan solopreneur, Bank Saqu diharapkan dapat mengisi kesenjangan masyarakat underbanked dan unbanked di Indonesia. 

Presiden Direktur Bank Jasa Jakarta, Leo Koesmanto mengatakan, melalui perusahaan bank tersebut, Bank Saqu diharapkan dapat memberdayakan generasi muda produktif untuk mengelola keuangan secara mudah, aman dan menyenangkan, serta mentransformasi generasi tersebut untuk aktif melakukan kegiatan perbankan. 

Baca Juga: Siap Menjadi Solusi Keuangan Solopreneur, Astra Hadirkan Bank Saqu

“Bank Saqu diposisikan sebagai layanan keuangan digital bagi generasi muda yang produktif. Bank Saqu akan menjadi teman seperjuangan dalam mereka mengembangkan usaha, dan juga mencapai kesuksesan di masa depan,” ujar Leo dalam pidato pembukanya di acara peluncuran Bank Saqu di Menara Astra, Jakarta, pada Senin (20/11/2023). 

Menurut Leo, Bank Saqu memang diposisikan menjadi layanan keuangan digital yang memiliki banyak “saku” untuk generasi muda produktif, sehingga memiliki banyak peran untuk membantu nasabah muda yang sedang mengembangkan usaha, mengelola keuangan, bersenang-senang, dan membantu komunitasnya. 

Direktur Astra dan Director in Charge Astra Financial, Suparno Djasmin juga mengatakan bahwa Bank Saqu menjadi langkah awal untuk menghadirkan bank digital di Indonesia dan sempat menutup transaksi antara Astra dan WeLab pada 16 September 2022 lalu. Bank digital ini juga mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) hanya dalam waktu 14 bulan, tepatnya pada 20 Oktober lalu. 

Senada dengan Leo, Suparno mengatakan bahwa prospek industri perbankan di Indonesia masih cukup potensial, didukung oleh populasi masyarakat underbanked dan unbanked yang sangat besar, ditambah dengan kegiatan literasi dan inklusi keuangan dari Bank Saqu. 

“… kami bertarap bahwa Bank Saqu dapat menangkap kebutuhan masyarakat melalui solusi produk dan layanannya inovatif. Selain itu, kami dapat juga terus berpartisipasi di dalam mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia,” kata Suparno. 

Baca Juga: Central Bank Digital Currencies (CBDC) di Asia: Peluang dan Tantangan

Menurut Suparno, Bank Saqu nantinya akan terkoneksi dengan ekosistem di Astra dan melengkapi ekosistem bisnis dengan memperkuat proposisi jasa keuangan ritel melalui produk dan layanan perbankan digital yang dapat meningkatkan interaksi, stickiness, keterlibatan, dan layanannya untuk para pelanggan Astra. 

Sementara itu, Founder dan Group CEO WeLab, Simon Loong menyambut peluncuran Bank Saqu tersebut. Loong sempat bercerita, kemitraan antara Astra Financial dan WeLab terjadi pada 2018. Loong mengatakan dalam pidato pembukanya, traksi perbankan cukup cepat di Indonesia. 

“Bank ini (Bank Saqu) bukan hanya merayakan persahabatan antara Astra dan WeLab, tetapi juga merayakan persahabatan antara kedua pasar, antara Indonesia dan Hong Kong, di mana kami berharap dapat berbuat lebih bersama, berkembang bersama, dan dapat membentuk masa depan yang lebih baik untuk kami semua di negara-negara ASEAN,” jelas Loong. 

“Kami selalu ingin melakukan lebih banyak dan akan terus berinvestasi lebih banyak,” pungkasnya.” 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: