Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ringankan Beban Pengobatan, Kemensos-Kitabisa Salurkan Bantuan Rp10 M!

Ringankan Beban Pengobatan, Kemensos-Kitabisa Salurkan Bantuan Rp10 M! Kredit Foto: Rena Laila Wuri

Sementara itu, Mensos datang ke Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) untuk mengunjungi pasien yang ditangani oleh Kemensos dan juga mendapatkan bantuan kitabisa.com. Mereka adalah Sulastri (19) asal Jonggol Kabupaten Bogor yang menderita luka bakar 90%; Muhammad Rafasha (1) bayi asal Karawang yang mengalami Atresia Bilier dan gizi buruk; dan Shaka Dary Rajendra (6) yang menderita radang usus. 

Tiga orang penerima manfaat merupakan PM yang direspon atas hasil media monitoring dan ditangani oleh Kemensos melalui Sentra pengampu yaitu Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL), Sentra Terpadu Inten Soeweno (STIS), dan Sentra Galih Pakuan Bogor. Masing-masing PM dan keluarga mendapatkan bantuan pendampingan ke rumah sakit, pemindahan kepesertaan BPJS dari mandiri ke BPJS PBI JKN, pemenuhan nutrisi, bantuan pendidikan bagi PM dan keluarga, dan bantuan kewirausahaan bagi orang tua.

Baca Juga: Krisis Air, Kemensos Bantu Pembuatan Sumur untuk Warga Desa Klitih Jombang

Adapun PM Sulastri mendapatkan bantuan ATENSI dengan total Rp40.000.000 dan bantuan kitabisa.com sebanyak Rp29.889.544, Shaka Dary Rajendra Rp13.835.414 dan bantuan kitabisa.com senilai 32.502.009, dan Muhammad Rafasha Rp45.395.065 dan bantuan kitabisa.com senilai Rp37.978.544.

Sulastri mengatakan pihak Kemensos banyak membantu dirinya dan keluarga. Tidak hanya membantu proses penyembuhan dirinya, tapi juga melunasi tunggakan biaya sekolah kakak dan adik-adiknya.

"Dari Kemensos ke rumah. Terus ditanya. Mereka ngasih bantuan sembako, buat berobat, buat sekolah. Ada kursi roda juga sama tongkat," katanya.

Kemensos juga memberikan bantuan wirausaha bagi ayah dan ibu Sulastri. Ayahnya diberikan tambahan modal usaha buah-buahan dan ibunya usaha sembako dan nasi uduk. Sejak kejadian yang menimpa Sulastri pada 2022 lalu, ibu kandungnya, Eroh Samsiah (42), harus mengurus Sulastri karena kecelakaan yang menyebabkan luka bakar pada anak ke duanya itu membuat Sulastri lumpuh. Alhasil, Eroh harus berhenti bekerja.

Baca Juga: Puji Ketegaran Anak Pekerja Migran, Mensos Risma: Jangan Merasa Kamu Beda

"Semenjak kejadian, saya jadi di rumah nggak ngapa-ngapain, nggak jualan apa gitu. Terus ada ibu dari Kemensos tuh saya baru jualan lagi, jualan sembako," katanya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: