Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Logam Timah Terperosok, Buat TINS Menderita Rugi

Harga Logam Timah Terperosok, Buat TINS Menderita Rugi Kredit Foto: Facebook/PT Timah Tbk
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT TIMAH Tbk (TINS) menyatakan bahwa sampai dengan kuartal III 2023, harga logam timah dunia terus tertekan akibat penguatan mata uang AS dan lambatnya pemulihan perekonomian China serta lemahnya permintaan timah karena tingginya persediaan LME. 

Hal tersebut berdampak pada menurunnya ekspor timah Indonesia dari kuartal II-2023 sampai dengan kuartal III-2023, khususnya ekspor timah TINS ke beberapa negara.

TINS mencatat produksi bijih timah sebesar 11.201 ton atau tercapai 77% pada kuartal III 2023 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 14.502 ton. Adapun produksi logam timah sebesar 11.540 metrik ton atau tercapai 82% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 14.130 metrik ton, serta penjualan logam timah sebesar 11.100 metrik ton atau tercapai 72% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 15.325 metrik ton.

Baca Juga: PTBA Bakal Genjot Produksi dan Penjualan Batu Bara Guna Genjot Kinerja

Harga jual rerata logam timah sebesar USD27.017 per metrik ton atau lebih rendah 23% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD35.026 per metrik ton. Sampai dengan kuartal III 2023, TINS mencatatkan ekspor timah sebesar 92% dengan 6 besar negara tujuan ekspor meliputi Jepang 16%; Korea Selatan 13%; Belanda 11%; India 9%; Taiwan 9% dan Amerika Serikat 8%.

Adapun, perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp6,4 triliun sehingga menghasilkan EBITDA sebesar Rp708,1 miliar dengan rugi tahun berjalan sebesar Rp87,4 miliar sampai dengan kuartal III-2023.

Posisi ekuitas sebesar Rp6,6 triliun, turun 5,7% dibandingkan posisi akhir tahun 2022 sebesar Rp7,0 triliun seiring dengan pembagian dividen yang sudah dibayarkan sebesar Rp312,5 miliar.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Timah Tbk Fina Eliani mengungkap, indikator keuangan Perseroan masih menunjukkan hasil yang baik terlihat dari beberapa rasio keuangan penting di antaranya Quick Ratio sebesar 25%, Current Ratio sebesar 153%, Debt to Asset Ratio sebesar 23%, dan Debt to Equity Ratio sebesar 44%.

Baca Juga: Awali November, Timah Catat Pendapatan Rp6,4 Triliun

“Di tengah perlambatan ekonomi serta lemahnya permintaan logam timah global, Perseroan konsisten menjalankan efisiensi di segala lini bisnis. Manajemen optimis target efisiensi akan tercapai dan memberikan kontribusi terhadap kinerja Perseroan,” kata Fina, dalam acara Pubex Live 2023 yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia, Selasa (28/11/2023).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasi dan Produksi PT Timah Tbk Nur Adi Kuncoro menyebutkan, perseroan terus berupaya dalam meningkatkan produksi diantaranya menambah lokasi tambang, mengoptimalkan peralatan penambangan di laut, serta meningkatkan kapasitas produksi tambang primer. "Kami yakin upaya tersebut akan memperbaiki kinerja produksi kedepannya,” ujarnya. 

Perseroan terus melakukan pengamanan aset dan penegakan aturan serta kerja sama penambangan rakyat untuk mereduksi illegal mining di wilayah konsesi pertambangan.

"TINS secara konsisten dan berkomitmen melakukan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kinerja operasi dan produksi seiring dukungan pemerintah untuk perbaikan tata kelola pertambangan dan niaga timah Indonesia," tutuo Nur Adi. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: