Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Efek Jokowi, Elektabilitas Prabowo-Gibran di Jawa Tengah Menguat

Efek Jokowi, Elektabilitas Prabowo-Gibran di Jawa Tengah Menguat Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Elektabilitas pasangan Prabowo Subianto–Gibran Rakabumung di Jawa Tengah kian meroket. Sebaliknya, penurunan dialami pasangan Ganjar Pranowo–Mahfud MD. Padahal, Ganjar pernah menjabat Gubernur Jawa Tengah.

Menukil hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia, elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran di Jawa Tengah mengalami peningkatan signifikan pada awal Desember. Kini angkanya menjadi 35,2 persen, semula 18 persen pada temuan 27 Oktober-1 November. 

“Untuk wilayah Jateng-DIY, temuan kami Ganjar-Mahfud menurun curam. Prabowo-Gibran menguat tajam, sementara Anies-Muhaimin menguat landai,” kata Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Rizka Halida, saat memaparkan hasil survei bertajuk "Dinamika Elektoral di Awal Masa Kampanye" secara virtual, Sabtu (9/12).

Potret tersebut menjadi temuan survei terbaru Indikator Politik Indonesia. Survei tatap muka nasional dilakukan Indikator dalam periode 23 November sampai 1 Desember 2023, menempatkan 1.200 responden dengan over sample di 15 provinsi mencapai 5.380 responden, dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Dalam temuan Indikator, menguatnya dukungan Prabowo-Gibran berkorelasi dengan tingginya tingkat kepuasan publik terhadap kerja Presiden Joko Widodo.

Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menambahkan, suara untuk Prabowo-Gibran tampak menguat pada kelompok yang puas atas kinerja Jokowi sebagai Presiden. Sebaliknya, Ganjar-Mahfud menurun.

"Sementara pada kelompok yang tidak puas terhadap kinerja Presiden Jokowi tampak tidak banyak perubahan,” ungkap Burhanuddin.

Bukan hanya di Jawa Tengah, dalam temuan Indikator, tren penguatan terhadap elektabilitas Prabowo-Gibran juga terlihat di wilayah lain, seperti DKI Jakarta (dari 29,8 persen menjadi 32,9 persen), Jawa Barat (dari 37,7 persen menjadi 49,9 persen), juga Jawa Timur (semula 49 persen menjadi 53,4 persen).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: