Nilai Hasil Survei Tak Sesuai Kenyataan, AMIN: Biarkan Publik Memilih Tanpa Ditekan!
"Gerakan ini juga harus masuk pada aspek pengawasan kecurangan dengan menggunakan gerakan media sosial. Termasuk medsos publik terkait penghitungan final hasil rekap di 820 ribu TPS lebih," tegasnya.
Dengan begitu, Muzammil menilai sengketa akhir Pemilu bisa merujuk bukan saja ke data KPU, tetapi juga rekaman asli publik di TPS tersebut. Dia menilai data publik mesti dijaga ketat untuk mengantisipasi adanya peretasan.
Baca Juga: Modal Pengalaman Debat, Anies-Cak Imin Hanya Butuh Istirahat
"Karena Pemilu adalah pesta rakyat maka rakyat harus terlibat penuh untuk mengamankan suara mereka," tegas Muzzammil.
Lebih jauh, Muzzammil menyebut ada dua strategi yang mesti simultan dilakukan seluruh pihak yang hendak memenangkan pemilu secara terhormat. Pertama, kata dia, meraih dukungan pemilih dan melawan segala bentuk kecurangan.
"Kedua hal itu adalah bagian dari amanat pasal 22E UUD 45 luber jurdil. Karena luber Jurdil itu bukan hadiah dari langit. Tapi sesuatu yang harus kita perjuangkan bersama. Timnas AMIN dengan semua partai pendukung dan seluruh simpul-simpul relawan bekerja keras mewujudkan dua strategi besar tersebut," tandasnya.
Sebagaimana diketahui, Litbang Kompas baru saja merilis hasil survei elektabilitas pasangan capres-cawapres yang hendak berkontestasi di Pilpres 2024 mendatang. Dalam surveinya, Litbang Kompas merekam tiga elektabilitas dari masing-masing pasangan capres-cawapres.
Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas, tercatat elektabilitas Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka diurutan pertama dengan angka 39,3 persen, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar 16,7 persen, dan Ganjar Pranowo dan Mahfud 15,3 persen.
Baca Juga: Dukung Usaha Lokal, Anies Baswedan Siap Ciptakan Market untuk UMKM
Di sisi lain, elektabilitas dari masing-masing capres juga dipimpin oleh Prabowo Subianto dengan angka 39,7 persen, Ganjar Pranowo 18,0 persen, dan Anies Baswedan 17,4 persen. Sementara cawapres, Gibran Rakabuming bertengger di posisi puncak dengan perolehan elektabilitas 37,3 persen, disusul Mahfud MD 21,6 persen, dan Muhaimin Iskandar 12,7 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement