Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ganjar Tanya Soal Pelanggaran HAM Berat, Prabowo: Kenapa 13 Orang Hilang Tanya ke Saya?

Ganjar Tanya Soal Pelanggaran HAM Berat, Prabowo: Kenapa 13 Orang Hilang Tanya ke Saya? Kredit Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Adu pernyataan terjadi antara Calon Presiden dari PDIP Ganjar Pranowo dengan Calon Presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto.

Hal itu terjadi dalam debat Capres pertama yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa (13/12/23) malam di Jakarta.

Ganjar yang mendapat kesempatan bertanya ke Prabowo menyinggung soal permasalahan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia. Menurut Ganjar ada 12 kasus pelanggaran HAM berat yang sudah diumumkan ke publik mulai dari Peristiwa 65, petrus, penghilangan paksa, sampai Wamena.

Lanjut Ganjar, pada tahun 2009 lalu DPR mengeluarkan 4 rekomendasi pada presiden. Rekomendasi tersebut, satu bentuk pengadilan HAM ad hoc, kedua menemukan 13 korban penghilangan paksa, ketiga memberikan kompensasi dan pemulihan dan yang keempat meratifikasi konvensi anti-penghilangan paksa sebagai upaya pencegahan.

Baca Juga: Banyak Pejabat Ditangkap Kasus Korupsi, Jokowi: Jangan Tepuk Tangan!

"Kalau Bapak di situ apakah akan membuat pengadilan HAM dan membereskan rekomendasi DPR? Kedua, di luar sana menunggu banyak ibu-ibu apakah Bapak bisa membantu menemukan di mana kuburnya yang hilang agar mereka bisa ziarah?" tanya Ganjar.

Merespons hal tersebut Prabowo menyinggung soal MENKOPOLHUKAM saat ini Mahfud MD yang juga merupakan Cawapres Ganjar. Menurut Prabowo harusnya masalah ini kewenangan Mahfud.

Prabowo pun merasa heran soal HAM ini selalu diarahkan kepadanya saat survei elektabilitasnya tinggi.

"Saya merasa saya yang sangat keras membela HAM. Nyatanya orang-orang yang dulu ditahan, tapol-tapol yang katanya saya culik, sekarang ada di pihak saya dan membela saya, saudara-saudara sekalian. Jadi masalah HAM jangan dipolitisasi Mas Ganjar ya," imbuh Prabowo.

Mendengar jawaban Prabowo, Ganjar merasa sang Menteri Pertahanan tersebut sama sekali tidak menjawab pertanyaan yang ia tanyakan.

Baca Juga: Anies Baswedan: Indonesia saat Ini Penuh dengan Ketidakadilan

Padahal menurut Ganjar hal ini harus ada ketegasan agar pilpres-pilpres berikutnya tak ada lagi hal seperti ini yang ditanyakan.

"Dua ini sama-sama tidak dijawab. Maka kalau kemudian saya boleh meminta, kalau saya jadi presiden Pak, saya akan bereskan ini agar kemudian dalam kontestasi pilpres berikutnya ini tidak akan muncul lagi karena presidennya tegas menuntaskan pekerjaan itu pada eranya," kata Ganjar.

Menanggapi kembali Ganjar, Prabowo menuding apa yang ditanyakan Ganjar sangat tendensius kepadanya.

Baca Juga: Jawab Prabowo Soal Polusi Udara, Anies: Ini Bedanya Ngomong Pakai Data

Ia mempertanyakan mengapa hilangnya orang di masa lalu ditanyakan kepadanya.

"Lho, kok dibilang saya tidak tegas? Saya tegas akan menegakkan HAM. Masalah yang Bapak tanyakan agak tendensius. Kenapa yang 13 orang hilang pada saat itu ditanya kepada saya? Itu tendensius, Pak Ganjar, itu tendensius. Dan wakil Bapak yang mengurus ini selama ini. Jadi kalau memang keputusannya mengadakan pengadilan HAM ya kita adakan pengadilan HAM, nggak ada masalah," kata Prabowo.

Untuk diketahui, debat Capres pertama kali ini mengangkat tema Pemerintahan, Hukum, Hak Asasi Manusia (HAM), Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, Peningkatan Layanan Publik, dan Kerukunan Warga.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: