Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kalah Logistik Melawan Prabowo-Ganjar, Kubu AMIN: Kita Memang Kekurangan Sumber Daya

Kalah Logistik Melawan Prabowo-Ganjar, Kubu AMIN: Kita Memang Kekurangan Sumber Daya Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Angga Putra Fidrian buka suara terkait dengan kekuatan logistik yang dimiliki jagoannya dalam menghadapi ajang dari Pilpres 2024.

Dirinya mengatakan bahwa harus diakui, kelompoknya tak memiliki modal yang besar untuk menunjang kampanye yang dilakukan oleh Anies-Cak Imin.

Baca Juga: Gelar Aksi, KAPMP Desak Polri Periksa Wiranto, Agum Gumelar dan Penulis Buku Hitam Prabowo

“Soal APK (Alat Peraga Kampanye) memang diakui sedikit bila dibandingkan paslon nomor urut 2 dan nomor urut 3 karena memang kekurangan sumber daya (logistik), kita memang kekurangan sumber daya, sehingga APK yang keluar juga sedikit,”kata juru bicara Timnas AMIN,  di Jalan Diponegoro No 10 Menteng, Jakarta Pusat (18/12/2023).

Untuk mengatasi kekurangan logistik dan membantu mensosialisasikan jagoannya, berbagai kelompok relawan di sejumlah daerah telah bergerak membuat alat peraga kampanye berupa spanduk yang terbuat dari karung dibuat secara mandiri dan swadana. Hal ini sangat diapresiasi oleh AMIN.

“Teman-teman relawan AMIN sudah mulai bergerak membikin APK sendiri dengan karung dan cat cat secara swadaya tanpa dibikin di pabrik atau percetakan. Yang Insya Allah upaya ini akan berdampak positif bagi publik dalam mengenal capres dan cawapres pasangan AMIN,”tuturnya.

Hal senada juga disampaikan Koordinator Presidium DPP Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES) La Ode Basir menyampaikan spanduk rakyat, spanduknya sederhana, tapi gagasannya besar.

Spanduk yang dibuat oleh inisiatif masyarakat dari bahan karung yg cat, untuk menyampaikan pesan gagasan perubahan dari pasangan AMIN. 

Baca Juga: Siap Hadapi Debat Cawapres, AMIN: Biasa, Makanan Sehari-hari

“Semangatnya adalah bagaimana kami sebagai warga yang merasakan beratnya beban hidup akibat beras dan sembako naik, bbm naik, pendidikan yang mahal, hukum yang pandang bulu, susahnya dapat kerja, besarnya ketimpangan ekonomi, bisa ambil peran dalam upaya perubahan menuju Indonesia lebih baik.”tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Aldi Ginastiar
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: