Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tegaskan akan Penuhi Kewajiban PKPU, Ini Strategi TDPM

Tegaskan akan Penuhi Kewajiban PKPU, Ini Strategi TDPM Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

Emiten produsen bahan baku khusus atau speciality materials, PT Tridomain Performance Materials Tbk (TPDM) memastikan akan memenuhi perjanjian Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). 

Presiden Direktur Tridomain Performance Materials Antono Hartono mengatakan, perseroan sudah menyiapkan dana untuk pembayaran kewajiban tahun kedua yang akan jatuh tempo pada 27 Desember 2022. 

"Pembayaran paling lambat Jumat besok dan saat ini kami juga sudah siapkan dana. Kami harapkan bisa terselesaikan dan tercapai untuk pembayaran ketiga tahun kedua," kata dia dalam paparan publik, Rabu (20/12). 

Antono menjelaskan pembayaran di akhir tahun ini akan berasal dari kas internal. Terutama, pendapatan dari anak usaha yaitu PT Tridomain Chemicals dan PT Petronika serta dukungan dari shareholder TDPM. 

Baca Juga: Antam Sudah Siapkan Strategi untuk Hadapi PKPU Crazy Rich Surabaya

TDPM tercatat memiliki kewajiban sebesar 2,5% dari initial pokok yang akan jatuh tempo pada 27 Desember 2023. Kemudian pada tahun ketiga atau 2024, TDPM harus membayarkan 5% dari initial pokok. 

Anton mengatakan untuk pembayaran kewajiban PKPU tahun depan, TDPM sudah menyiapkan sejumlah strategi. Salah satunya dengan menggenjot pendapatan dari anak usaha dengan meningkatkan kapasitas produksi. 

Baca Juga: Gugatan PKPU Waskita Karya Ditolak, Pengamat: Lebih Baik Fokus Restrukturisasi

Dia mengaku saat ini industri bahan baku khusus sedang menghadapi persaingan yang ketat karena ada barang dari China. Untuk merebut pangsa pasar, TDM akan meningkatkan kapasitas pabrik. 

Misalnya, kapasitas PT Tridomain Chemicals saat ini berada di kisaran 4.000 MT per tahun. Sedangkan kapasitas penuh Tridomain Chemicals mencapai 12.000 MT per tahun. 

"Untuk PT Tridomain Chemicals tahun depan, akan kami tingkatkan menjadi 8.000 MT per tahun, sehingga diharapkan penjualan bisa meningkat," jelas Anton. 

Sejalan dengan itu, TDPM menargetkan bisa membukukan EBITDA di posisi US$ 4 juta sampai dengan US$ 4,5 juta pada 2024. Anton menyebut angka itu masih cukup untuk membayar kewajiban PKPU. 

"Jadi target kami memperluas pangsa pasar dulu sehingga bisa mencapai full capacity. Dengan begitu EBITDA bisa meningkat sehingga kami bisa berjalan," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: