Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ada Insentif PPN DTP, Pencarian Properti di bawah Rp2 Miliar jadi Buruan Masyarakat

Ada Insentif PPN DTP, Pencarian Properti di bawah Rp2 Miliar jadi Buruan Masyarakat Kredit Foto: Kementerian PUPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) yang diberlakukan melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 120 Tahun 2023 mulai 1 November 2023 hingga 30 Juni 2024, menetapkan bahwa pemerintah akan menanggung 100% PPN yang terutang dari bagian dasar pengenaan pajak (DPP) hingga Rp2 miliar.

Dalam menanggapi implementasi insentif, Lamudi Indonesia mencatat bahwa pencarian rumah dan apartemen di November 2023 dengan kisaran harga di bawah Rp2 miliar mendominasi pencarian hingga mencapai 82,4% dari total pencarian pada platform.

"Kami sangat apresiasi upaya pemerintah untuk menggairahkan kembali pembelian properti. Sebagai platform end-to-end yang mendukung mulai dari pemasangan iklan hingga penjualan properti, kami melihat bahwa insentif telah tepat sasaran dengan harga properti yang umum dicari oleh calon pembeli saat ini," ujar CEO Lamudi Indonesia, Mart Polman dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (24/12/2023). Baca Juga: Terapkan Aturan PPN DTP, Pengembang ini Pangkas Harga Propertinya 11%

Pemanfaatan dari insentif berlaku atas penyerahan rumah tapak juga apartemen baru. Adanya PPN gratis memberikan dorongan tambahan bagi calon pembeli properti. Langkah ini diyakini dapat meringankan beban finansial masyarakat, terutama bagi mereka yang mencari properti dengan anggaran terbatas. 

Di bulan November, Lamudi Indonesia mencatat bahwa pencarian rumah tapak dengan kisaran harga Rp200 juta hingga Rp600 juta merupakan harga terpopuler dengan 33% dari total pencarian. Sementara apartemen dengan kisaran harga Rp600 juta hingga Rp1,6 miliar merupakan harga yang kerap dicari saat ini atau 29,5% dari total pencarian apartemen. 

“Banyak dari pencari apartemen yang merupakan pemilik properti pertama kali yang mengedepankan faktor lokasi sebagai penentu, di mana apartemen memiliki fungsi sebagai tempat singgah dibanding tempat tinggal. Platform kami melihat bahwa apartemen dengan ukuran rata-rata kurang dari 35m2 atau sebesar studio menjadi preferensi saat ini," jelas Mart.

Tingginya minat terhadap properti di kisaran harga terjangkau, menunjukkan bahwa harga menjadi faktor utama dalam pemilihan rumah tapak maupun apartemen. Harga yang biasa ditemukan pada daerah pinggiran Jakarta seperti Bekasi yang mencatatkan 15,8% dari total pencarian, diikuti oleh Tangerang dengan 13,3%, dan Bogor dengan 12,8%, pada bulan November di platform Lamudi Indonesia. Baca Juga: Segmen Milenial dan Konsep Green Living Bakal jadi Prioritas Pengembang Properti di 2024

“Kami mengantisipasi kenaikan pencarian pada lokasi-lokasi di luar Jakarta selama insentif ini berjalan. Kami akan bekerja sama dengan mitra developer serta agen properti dalam membuka potensi pada daerah tersebut untuk memastikan pencari properti mendapatkan informasi terlengkap dari setiap daerah,” kata Mart.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: