Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Awas Hujan Dahsyat Landa Indonesia, Begini Penjelasan BMKG

Awas Hujan Dahsyat Landa Indonesia, Begini Penjelasan BMKG Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Dwikorita Karnawati menyebut bencana hidrometeorologi yang melanda sejumlah wilayah di Jawa Barat pada malam perayaan natal (25/12/2023) diakibatkan kondisi dinamika atmosfer. 

Sebagaimana diketahui, angin kencang melanda Kecamatan Baleendah, Ciparay dan Anjasari Kota Bandung. Sedangkan banjir bandang terjadi di Kecamatan Dayeuhkolot dan Margaasih Kota Bandung. Banjir juga terjadi di Kota Cimahi akibat luapan sungai Ciputri. Sementara tanah longsor terjadi di Desa Salammulya Kecamatan Pondoksalam Kabupaten Purwakarta. 

Baca Juga: BMKG-Ditjen Hubdat Kolaborasi Antisipasi Cuaca Ekstrem Saat Nataru

"Kejadian bencana tersebut turut dipicu oleh hujan intensitas lebat hingga ekstrem dalam satuan intensitas per jam, dimana curah hujan terukur hingga 28.8 mm/jam pada periode pukul 15.40-16.40 WIB di Stasiun Geofisika BMKG  Bandung, curah hujan 70 mm/jam pada pukul 15.30-16.30 di daerah Cimahi, dan terukur 56.8 mm/jam pada pukul 14.00-15.00 di wilayah Purwakarta," terang Dwikorita. 

Hujan dengan intensitas lebat hingga ekstrem tersebut, lanjut Dwikorita, akibat dinamika atmosfer diantaranya melemahnya pusat tekanan rendah yang membentuk sirkulasi angin di sekitar Laut Cina Selatan. Hal ini menyebabkan aliran massa udara basah dari utara masuk ke wilayah selatan ekuator dan membentuk pola pertemuan angin di sekitar wilayah Jawa Barat sehingga memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan yang intens di sekitar Jawa Barat. Kondisi tersebut, tambah dia, diperkuat dengan adanya aktifitas gelombang Kelvin dan Rossby Wave yang aktif bersamaan di sekitar wilayah Indonesia bagian Barat.

"BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di sebagian wilayah Indonesia pada periode NATARU tahun 2023/2024 ini sejak tanggal 18 Desember 2023 dan diperbaharui kembali pada tanggal 23 Desember 2023. Jawa Barat termasuk salah satu wilayah yang masuk dalam kategori peringatan dini selama periode tersebut," imbuhnya. 

Sementara itu, Kepala Pusat Meteorologi Publik, Andri Ramdhani mengatakan berdasarkan pengamatan BMKG, maka kondisi cuaca di wilayah Provinsi Jawa Barat dalam sepekan kedepan (27 Desember 2023 - 03 Januari 2024) masih berpotensi dilanda hujan sedang hingga lebat, terutama pada siang hingga malam hari yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.

Baca Juga: Ngaku Siap Nyetir Indonesia, Cak Imin: Mobil Lengkap Namun Jalannya Lambat

Sedangkan berdasarkan Prakiraan Berbasis Dampak - IBF (Impact Based Forecast) , lanjut Andri, maka beberapa wilayah yang masuk dalam kategori waspada untuk dua hari kedepan, antara lain Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu, Kep. Bangka Belitung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Di Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, dan Papua. Adapun wilayah itu yang masuk dalam kategori siaga untuk dua hari kedepan yaitu meliputi Aceh, Sumatera Utara dan Riau.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: