Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bahas Kegagalan Program Tol Laut Jokowi, Anies: Ongkos Selalu Mahal...

Bahas Kegagalan Program Tol Laut Jokowi, Anies: Ongkos Selalu Mahal... Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Banyuwangi -

Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan mengaku akan mengefisiensikan mata rantai pasok di wilayah perairan. Pasalnya, dia pembangunan infrastruktur di laut tidak melulu tentang penyediaan alat transportasi.

"Mulai dari infrastruktur pelabuhannya diperbaiki, kita punya kapal yang banyak tapi kalau infrastruktur pelabuhan tidak diperbaiki, nggak ada artinya," kata Anies dalam acara Desak Anies di Banyuwangi, dikutip dari YouTube resminya, Kamis (28/12/2023).

Baca Juga: Anies-Muhaimin Terus Merangkak Naik, AMIN : Strategi Kami Sudah On The Right Track

Menurutnya, hal itu perlu dilakukan untuk menekan biaya antar logistik ke luar pulau. Padahal, tutur Anies, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mencanangkan program tol laut untuk menekan biasa logistik kendati dinilai gagal.

"Bapak presiden sendiri mengatakan bahwa program tol laut telah gagal menurunkan biaya logistik kita. Jadi, biaya bisnis kita ini tetap tinggi padahal dulu diharapkan dengan adanya program tol laut maka biaya logistik kita makin turun," jelasnya. 

Di sisi lain, Anies juga menilai proses bongkar muat perlu dipercepat sesuai dengan ukuran dan waktu yang ditetapkan. Pun begitu pula dengan integritas aparaturnya.

Dia menyebut, aparatur pelabuhan tidak boleh mengambil pungutan pada pelanggan. Dia mengaku akan memberantas praktik-pastikan tersebut. 

"Selama itu tidak diberantas ongkos masih selalu mahal. Tinggal diberantas," jelasnya. 

Dia menegaskan, implementasi hal tersebut hanya membutuhkan keseriusan seorang pemimpin. Menurutnya, pemimpin yang memiliki karakter tegas terhadap pungutan dan korupsi akan menurun ada integritas pekerja di bawah.

Baca Juga: AMIN Masuk Dua Besar, Relawan Anies-Muhaimin: Kita Menargetkan Satu Putaran...

"Tidak memerlukan ilmu pengetahuan yang rumit. Ini perlunya adalah keseriusan. Kalau ditangani serius bisa. Tapi kalau sekadar sampingan, ya nggak akan jadi," tegasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: