Kredit Foto: PTBA
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memulai pembangunan fasilitas penanganan batu bara (coal handling facility) baru untuk meningkatkan kapasitas angkutan batu bara melalui jalur kereta api relasi Tanjung Enim - Keramasan.
Wakil Direktur Utama MIND ID Dany Amrul Ichdan mengatakan, ada 3 fasilitas penanganan batu bara baru yang dibangun. Pertama yaitu dua Train Loading Station (TLS) dengan kapasitas masing-masing mencapai 3.000 ton per jam beserta rail loop.
Kemudian dua line Conveyor System sepanjang 13 km dan 17 km, masing-masing berkapasitas 3.000 ton per jam. Selain itu, tiga Dump Hopper yang dapat digunakan dump truck kapasitas 60 ton dan 100 ton.
Pembangunan fasilitas-fasilitas tersebut merupakan bagian dari kerja sama PTBA dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI dalam pengembangan angkutan batu bara relasi Tanjung Enim - Keramasan.
Dimana, sarana dan prasarana untuk moda transportasi angkutan kereta disiapkan oleh PT KAI, sementara untuk fasilitas dermaga di Keramasan dibangun PT Kereta Api Logistik (Kalog).
Baca Juga: PTBA Klaim Berhasil Pangkas 618,5 Ton Emisi dengan PLTS
Dany berharap agar pembangunan fasilitas penanganan batu bara ini tak hanya memajukan Perusahaan, tetapi juga membawa manfaat bagi masyarakat.
"Kemajuan strategi korporasi juga harus memberikan kemaslahatan bagi pembangunan masyarakat berkelanjutan. Ini adalah mandat BUMN untuk keberlanjutan. Bahwa investasi ini akan menjadi milestone untuk mengembangkan port yang baru ke depannya. Pembangunan ini menjadi legacy bagi pemerintahan saat ini untuk diteruskan pemerintahan yang baru, menciptakan mahakarya untuk Indonesia dan khususnya BUMN," ujar Dany dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (2/1/2024).
Baca Juga: PTBA Bakal Genjot Produksi dan Penjualan Batu Bara Guna Genjot Kinerja
Dany berpesan bahwa dalam proyek strategis BUMN harus ada industri ikutan dalam kerangka pengembangan kearifan lokal yang melibatkan masyarakat.
Sementara itu, Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Arsal Ismail menjelaskan, peningkatan kapasitas angkutan merupakan langkah strategis untuk mendukung kinerja Perusahaan.
"PTBA merupakan salah satu produsen batu bara terbesar di Indonesia dengan cadangan sebesar 3,02 miliar ton dan sumber daya 5,85 miliar ton. Peningkatan kapasitas angkutan perlu dilakukan untuk mempercepat monetisasi cadangan batu bara. Proyek ini mendukung pertumbuhan Perusahaan melalui peningkatan pendapatan dari penambahan volume penjualan batu bara," ujar Arsal.
Angkutan batu bara relasi Tanjung Enim - Keramasan akan meningkatkan kapasitas angkutan batu bara PTBA hingga 20 juta ton per tahun.
"Dengan penambahan kapasitas tersebut, maka PTBA dapat semakin berkontribusi dalam mendukung ketahanan energi nasional," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement