Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Prabowo Berencana Impor 2,5 Juta Sapi India Demi Implementasi Program Susu Gratis

Prabowo Berencana Impor 2,5 Juta Sapi India Demi Implementasi Program Susu Gratis Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Calon Presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto berencana mengimpor 2,5 juta sapi dari India. Adapun impor itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, khususnya dalam program susu gratis seandainya terpilih sebagai presiden.

Mulanya, Prabowo mengaku enggan program susu gratisnya dicap sebagai ladang keuntungan pihak asing. Dia menegaskan, program susu gratis itu diolah langsung dari sapi yang dinilai lebih baik kualitasnya ketimbang produk susu kemasan.

"Susu ya yang paling baik dan yang paling sehat adalah susu yang tentunya langsung dari sapi. Yang kemasan-kemasan mungkin kebanyakan adalah pada pengawet dan mungkin gulanya terlalu banyak dan sebagainya," kata Prabowo dalam acara diskusi di Kantor PWI Pusat, Jakarta, Kamis (4/1/2023).

Kendati begitu, Prabowo menilai implementasi programnya akan terganggu mengingat populasi sapi perah di Indonesia yang terbatas. Karenanya, dia mengaku memiliki keinginan untuk mengimpor sapi untuk dikembangkan di dalam negeri.

Baca Juga: Prabowo Dijempolin Jokowi, Pakar: Leadershipnya Kuat, Dia Pemimpin Harapan Milenial dan Gen Z

"Kalau kita punya kehendak politik ya sudah untuk satu, dua, tiga, empat tahun kita beli sapinya kita kembangkan di Indonesia," ujarnya.

Oleh karenanya, Prabowo menilai realisti impor sapi dari India mengingat selisih harga dan jarak yang lebih efisien ketimbang dari Brazil. Dia pun mengakui program itu tidak instan mesti realistis dilakukan.

"Kalau dari India mungkin hanya 20 hari dan harganya saya kira memadai, India lebih banyak kita bisa impor kita butuh untuk kasih susu ke anak-anak kita 82 juta anak kalau mereka minum 500 cc. Kita butuh berarti sekitar 40 juta liter berarti kita minimal perlu sapi perah ya minimal mungkin 2,5 juta," ujarnya.

"Jadi kita mungkin harus impor satu juta atau 1,5 juta sapi dalam 2 tahun. Dia akan melahirkan terus akan punya 3 juta kira-kira begitu ya, kira-kira strategi kita begitu. Jadi ini tidak instan tapi ada goalsnya," sambungnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: