Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Genap Berusia 2 Tahun, Ini Terobosan ID FOOD untuk Ketahanan Pangan Indonesia

Genap Berusia 2 Tahun, Ini Terobosan ID FOOD untuk Ketahanan Pangan Indonesia Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Upaya pemerintah memajukan sektor pangan nasional salah satunya dilakukan melalui penguatan kompetensi dan peran BUMN yang bergerak di sektor Pangan. Langkah tersebut semakin serius dijalankan dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 118 Tahun 2021, tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara RI ke dalam modal saham PT RNI (Persero) yang selanjutnya menjadi landasan bagi terbentuknya Holding BUMN Pangan pada 7 Januari 2022. Holding BUMN Pangan yang kemudian eksis dengan nama ID FOOD ini dibentuk untuk memenuhi sejumlah sasaran strategis bagi pembenahan sektor pangan nasional.

Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan mengatakan, pembentukan Holding BUMN Pangan bertujuan untuk menjaga ketahanan pangan dari sisi ketersediaan, mutu, keterjangkauan, dan kesinambungan. Baca Juga: Penuhi Pasokan Pangan, ID FOOD Salurkan Bantuan Sembako di Wilayah Terdampak El Nino

“Selain itu, juga untuk mewujudkan inklusifitas dan kesejahteraan petani, peternak, nelayan, serta pelaku UMKM. Dari aspek komersial, ID FOOD juga disiapkan untuk menjadi perusahaan pangan nasional yang berdaya saing global,” ujar Frans dalam keterangannya, saat peringatan 2 Tahun ID FOOD di Jakarta, Senin (8/1/2024).

Pasca 2 tahun pembentukannya, Frans mengatakan, ID FOOD telah mencatatkan sejumlah kontribusi dalam mendukung ketahanan pangan. Selain itu, aspek fundamental bisnis juga perlahan semakin menunjukkan perbaikan.

“Setelah dua tahun terbentuk, kami secara bertahap terus berbenah untuk mewujudkan satu per satu target dan tujuan dari pembentukan Holding Pangan sebagai mana yang diamanatkan Pemerintah,” tambahnya.

Frans kemudian menjelaskan, dalam aspek penguatan nilai ekonomi dan sosial, dalam 2 tahun ini ID FOOD telah menjalankan sejumlah penugasan pemerintah. Di antaranya, menyalurkan 1,4 juta bantuan pangan penanganan stunting berupa telur dan daging ayam bagi Keluarga Risiko Stunting (KRS) di 7 provinsi. Sampai Desember 2023 penyaluran telah dilakukan sebanyak 2 tahap dan tengah dilakukan persiapan untuk tahap ke-3.

Selain itu, menurutnya, ID FOOD juga terus konsisten berkontribusi menjaga stabilitas stok gula konsumsi dengan memproduksi 262 ribu ton gula untuk penuhi kebutuhan dalam negeri. “Selain gula, kita juga sampai saat ini terus aktif menjaga stabilitas pasokan dan harga minyak goreng dengan total pendistribusian 68 juta liter minyak goreng ke seluruh Indonesia,” tambahnya.

Menurut Frans, penguatan sisi produksi dan distribusi yang telah dilakukan ID FOOD juga dibarengi dengan langkah-langkah penguatan kolaborasi bersama mitra petani, peternak, nelayan, dan UMKM. ID FOOD telah secara aktif melakukan pembinaan 27 ribu petani (tebu, beras, garam), 65 peternak, 820 nelayan, dan 10.000 UMKM yang tersebar secara nasional.

“Kolaborasi bersama mitra petani, peternak, nelayan, dan UMKM menjadi salah satu prioritas. Selain untuk memenuhi tujuan pembentukan Holding pangan, yaitu mewujudkan inklusifitas dan meningkatkan kesejahteraan petani, peternak, nelayan, dan UMKM, hal ini juga penting untuk menjaga sustainabilitas perseroan,” jelasnya. Baca Juga: Genjot Ketahanan Pangan, Pupuk Indonesia Ajak 1.077 Distributor Salurkan Pupuk Subsidi di 2024

Sementara itu, Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman saat hadir pada Peringatan 2 Tahun ID FOOD mengatakan, Kementerian pertanian dan Holding BUMN Pangan harus saling berkolaborasi untuk bisa mewujudkan swasembada pangan.

“Kita harus kolaborasi yang strategis, seperti padi dan jagung supaya tidak impor lagi. Kita fokus dua itu dulu. Kita pernah swasembada 2017 (untuk komoditas) padi, 2019, dan 2020, tiga kali swasembada dan itu atas komando Bapak Presiden,” tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: