Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

MSJA dan SMLE Jadi Pendatang Baru di Pasar Modal Indonesia

MSJA dan SMLE Jadi Pendatang Baru di Pasar Modal Indonesia Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan dua pendatang baru yang masuk ke pasar modal yakni, PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE) dan PT Multi Spunindo Jaya Tbk (MSJA). Keduanya resmi mencatatkan saham di papan perdagangan BEI. 

Kala perdana diperdagangkan, saham MSJA bergerak dinamis dengan tercatat sempat menanjak ke Rp360 per saham namun juga sempat ambruk ke posisi Rp294 per lembar saham. 

Berbeda dengan MSJA, saham SMLE malah langsung melejit 61 poin atau 34,86% ke posisi Rp236 per lembar saham. 

PT Multi Spunindo Jaya Tbk (MSJA) yang merupakan perusahaan produsen nonwoven ini menjadi emiten tercatat ke-907 atau ke-4 tahun di 2024 di Bursa Efek Indonesia. 

Kala menawarakan saham ke publik, MSJA mematok harga Rp300 per lembar saham. MSJA menerbitkan 882,35 juta saham biasa atau setara 15% dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor dengan nilai nominal Rp100 per saham. 

Baca Juga: Terus Jadi Incaran Investor, Saham NICE Oversubscribed Saat IPO Lalu Mentok ARA Kala Listing

Sehingga, dana segar yang diraup dari IPO sebesar Rp264,70 miliar. Dana tersebut digunakan perseoran untuk pengembangan usaha, modal kerja dan pinjaman bank. 

Adapun, PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk yang merupakan distributor bahan baku khusus atau specialty chemical dalam pembuatan Produk Kosmetika, Makanan dan Minuman, serta Kimia Industri menjadi emiten tercatat ke-908 atau ke-5 tahun di 2024 di Bursa Efek Indonesia. 

Baca Juga: Saham Melesat Saat Perdagangan Perdana, Bos CGAS Ungkap Bakal Ekspansi Bangun Mother Station

Pada saat IPO, perseroan membanderol harga Rp175 per lembar saham dengan menawarkan sebanyak 465,62 juta saham atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor. Alhasil, perseroan meraup dana segar sebesar Rp81,48 miliar. 

Dana yang dikantongi akan dialokasikan perseroan untuk pengembangan usaha berupa pembelian gudang dan modal kerja berupa pembelian bahan baku. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: