Acara Desak Anies Lagi-lagi Dapat 'Gangguan', Anies Baswedan: Kapan Demokrasi Kita Mau Maju?
Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan merespons soal heboh acara kampanyenya “Desak Anies” yang kembali mendapatkan “Gangguan”.
Diketahui acara tersebut untuk edisi Yogyakarta pada Selasa (23/1/24) sebelumnya sudah mendapat izin tempat tetapi mendadak dicabut sehingga perlu mengganti tempat.
Menurut Anies, jika sudah diberi izin sejak awal maka seluruh ketentuan dari panitia penyelenggara seharusnya sudah dipenuhi sehingga pencabutan izin itu sulit untuk dilakukan tanpa alasan yang jelas.
"Kalau sudah ada izin berarti kan seluruh ketentuan sudah terpenuhi, semuanya sudah. Artinya gini, bagi yang tingkat operasional mereka tidak melihat ada masalah, seluruh persyaratan terpenuhi ya diberi izin. Sesudah itu kemudian ada yang level strategis, baru kasih instruksi (untuk dicabut izinnya), kira-kira begitu logikanya," seru Anies.
Baca Juga: Peneliti Soroti Gibran bin Jokowi: Tidak Semua Masalah Jawabannya Hilirisasi!
"Nah justru ini yang jadi masalah. Kapan kita mau maju demokrasinya kalau prosedur yang sudah diikuti dibatalkan oleh kepentingan yang kita tidak tahu kepentingannya apa," tandasnya.
Meski sudah sering terjadi, ia mengaku tetap tidak tahu alasan valid mengapa izin tersebut tiba-tiba dicabut.
Meski tidak mengetahui pasti alasan dicabutnya izin tempat kampanyenya, Anies menegaskan jadi sebuah fakta bahwa ada pencabutan izin yang sebelumnya telah dipegang.
Baca Juga: Elektabilitas Anies Baswedan-Cak Imin Terus Menguat, Prabowo-Gibran bin Jokowi Mohon Siap-siap!
"Saya tidak dengar (alasan pencabutan izin Desak Anies) dari panitia lagi. Tapi apa pun alasannya faktanya dicabut, lain cerita kalau dari awal tidak diberi izin," kata Anies
Diketahui awalnya Desak Anies edisi Yogyakarta direncakan berlangsung di Museum Diponegoro Sasana Wiratama, Tegalrejo, Yogyakarta, tapi tiba-tiba izin lokasi dicabut oleh pihak pengelola.
Adapun kekinian acara tersebut sukses berlangsung di perhelatan di Rocket Convention Hall, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait:
Advertisement