Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Survei SPI: Perindo Berpeluang Lolos, Trend PPP Dan PSI Turun

Survei SPI: Perindo Berpeluang Lolos, Trend PPP Dan PSI Turun Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lembaga Sigma Populis Indonesia (SPI) merilis hasil survei pada 26 Januari 2024 dengan tema “Detik-Detik Menuju Hasil Pilihan Rakyat”.

Survei dilakukan dari 14-20 Januari 2024 dengan metode telesurvei atau Random Digit Dailing (RDD) yang diperoleh dari 1.200 sampel responden.

Dalam hasil temuan data tersebut dinamika partai politik kian dinamis, salah satunya partai kecil kian berpeluang lolos ke Senayan. Partai-partai ini sengit sehingga persaingan komposisi partai parlemen kian ketat.

SPI menyimpulkan Partai Perindo disebut paling mumpuni, kenaikan partai besutan taipan Hary Tanoesudibyo itu tembus 4,5 persen mengalahkan PPP yang notabene adalah partai cukup lama dan selalu lolos parliementary threshold (PT).

Direktur Utama SPI, Ramlan Ashari menjelaskan Perindo mendapatkan kesempatan lolos dikarenakan PPP sulit lolos ambang batas parlemen sehingga membuka celah bagi partai Perindo mengisi peluang itu.

"Selain PPP, terdapat PSI dan Hanura, yang hingga sejauh ini masih belum mencapai angka threshold 4%,” kata Ramlan, Jum’at (26/1).

Sementara itu, partai yang paling nangkring di posisi puncak berurutan adalah PDIP Perjuangan sebesar 21,1 %, Gerindra 20,6%. Golkar 9,2 % PKB 7,2% dan PKS 7,1%, Nasdem 5,8%, Demokrat 4,7% dan PAN 4,6%.

Sementara itu, terkait dengan potensi perolehan suara akhir, menurut Ramlan PDIP dinilai tak bergeser meraih dukungan pemilih. Sementara Gerindra di posisi kedua dengan selisih yang ketat, sekitar 0,5%.

Masih dimungkinkan Gerindra dapat meraih suara terbanyak dan PDIP menjadi runner-up mengingat perbedaan yang sangat tipis dan pergerakan pemilih masih dinamis.

"PDIP dan Gerindra yang berada pada rentang dukungan 17-22%, merupakan dua partai papan atas yang hingga sejauh ini cukup lebar berjarak dengan partai lain," terangnya.

Pada kelas kedua, ada Golkar dan PKB. Selisih antara Golkar dan PKB kurang lebih sekitar 2%. Golkar dan PKB berada pada rentang dukungan 7-10%. Sementara NasDem, PKS, Demokrat, Perindo dan PAN pada kisaran 4-7%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: