Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengikut TikTok Gibran Rakabuming Tembus 1,6 Juta, Cak Imin dan Mahfud MD Ketinggalan Jauh

Pengikut TikTok Gibran Rakabuming Tembus 1,6 Juta, Cak Imin dan Mahfud MD Ketinggalan Jauh Kredit Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Warta Ekonomi, Jakarta -

Akun media sosial TikTok Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menunjukkan kecenderungan pertumbuhan followers yang luar biasa dalam kurun waktu singkat di tengah dinamika politik digital yang semakin luas. Saat ini jumlah pengikut Gibran sudah tembus 1,6 juta.

Terkenal dengan pendekatan inovatifnya terhadap politik, Gibran Rakabuming berhasil menjangkau generasi muda secara langsung dan menjalin ikatan yang lebih erat melalui media sosial, khususnya TikTok.

Misalnya saja saat Gibran Rakabuming melakukan live streaming di TikTok sambil potong rambut. Video live TikTok Gibran Rakabuming yang sedang memotong rambut, meski cukup sederhana, berhasil mengumpulkan like tertinggi (2,5 juta), views (34,8 ribu), dan total views (312,6).

Sebagai catatan, akun TikTok milik Gibran Rakabuming mengalami peningkatan pengikut yang signifikan sejak Januari 2024. Sebelumnya, Gibran baru memiliki 550 ribu pengikut pada awal Januari 2024; pada bulan Februari tahun yang sama, jumlah tersebut meningkat menjadi 1,6 juta.

Tingkat pertumbuhan basis penggemar Gibran Rakabuming melampaui basis pendukung calon wakil presiden lainnya. Sementara Mahfud MD memiliki pertumbuhan yang relatif cepat, meski tidak mengungguli calon presiden lain seperti Gibran Rakabuming dan Cak Imin, dari 91 ribu pengikut menjadi 213 ribu pengikut dalam sebulan, akun media sosial TikTok Cak Imin hanya bertambah sekitar 200 ribu dalam sebulan. Sebulan dari 137 ribu pengikut menjadi 308 ribu pengikut.

Tren pertumbuhan TikTok Gibran Rakabuming juga tidak kalah fantastis dibanding followers-nya. TikTok Gibran mendapat tren pertumbuhan pada akun media sosialnya sebanyak 1 juta atau meningkat 188% jika diakumulasikan dalam persentase. Angka tren pertumbuhan ini jauh lebih besar mengungguli cawapres lainnya, seperti Cak Imin yang hanya meraih 170 ribu, sedangkan Mahfud MD meraih 122 ribu.

Baca Juga: Jadi Figur Penting di TKN, Maruarar Sirait Dinilai Beri Energi Besar ke Pemenangan Prabowo-Gibran

TikTok Bagian dari Strategi Kampanye

Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, membahas penggunaan materi TikTok dalam kampanye politik kedua kandidat. Hal ini terungkap menyusul derasnya air mata pengguna TikTok untuk Prabowo saat debat capres 7 Januari lalu.

Budiman mengatakan, sudah sepantasnya pihaknya mengambil keuntungan atau menjadikan video populer itu sebagai bahan iklan. Itu adalah taktik politik baginya.

"Di TikTok, kemampuan audio-visual dalam berkampanye dengan argumen-argumen atau bahkan nyaris tanpa argumen. TikTok argumen visual. Argumen tidak harus rasional begitu ya, tapi yang penting bisa merangsang emosi segala macam," ujar Budiman.

Pernyataan senada juga disampaikan Herzaky Mahendra, Wakil Ketua Tim Komunikasi TKN Prabowo-Gibran. Ia mengklaim TikTok berguna untuk mempengaruhi opini publik.

Dia mencontohkan diskusi 7 Januari lalu yang mana Anies dan Ganjar membombardir Prabowo dengan berbagai cemooh. Meski tidak melakukan tindakan apa pun terhadap dua calon presiden lainnya, TikTok terbiasa memanfaatkan situasi ini untuk memenangkan demografi generasi muda.

Baca Juga: Ajak Warga Malang Coblos Gibran, Kaesang: Lambene Samsul Dicoblos Yo

Dua calon presiden lainnya terus meremehkan Prabowo, memandangnya sebagai “korban” dan partainya.

Ia mengklaim budaya Indonesia yang berbeda dengan Amerika, misalnya, mendukung negara tersebut. Para pemilih di Amerika Serikat tertarik pada calon presiden yang menyampaikan argumen-argumen yang menarik, metodis, terorganisir, dan logis.

Masyarakat akan memandang seorang kandidat dengan lebih baik ketika ia berhasil dalam debat dan diskusi. Namun berbeda dengan di Indonesia.

"Indonesia tuh melihatnya adalah bagaimana dia lebih bisa mendapatkan simpati-empati. Bagaimana karakternya menghadapi orang dan enggak suka orang yang kalau menyerang, menjatuhkan lawan," ujar dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: