Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meski Dilanda Efek The Fed, Reku Optimistis Market Kripto Akan Menghijau

Meski Dilanda Efek The Fed, Reku Optimistis Market Kripto Akan Menghijau Kredit Foto: Unsplash/Yigit Ali Atasoy
Warta Ekonomi, Jakarta -

Crypto Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin menyoroti kembali menghijaunya pasar kripto setelah terkoreksi setelah keputusan untuk mempertahankan suku bunga acuan diambil oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed).

Dirinya mengatakan hal tersebut tidak terlepas dari antisipasi investor yang sudah memperkirakan bahwa suku bunga akan dipertahankan oleh The Fed.

Baca Juga: Enam Tahun Mengembangkan Industri Kripto, Ini Sejumlah Pencapaian Reku

“Namun yang membuatnya berbeda adalah adanya kekhawatiran lebih dari para investor terhadap situasi pasar uang AS dan inflasi yang lebih tinggi. Tetapi secara umum, mayoritas ekonom dan analis sepakat bahwa The Fed kemungkinan akan mulai mengambil kebijakan penurunan suku bunga di tahun ini,” ujar Fahmi, dilansir Sabtu (3/2).

Fahmi mengungkit bagaimana market kripto cenderung terkoreksi pasca disetujuinya ETF Bitcoin Spot yang disebabkan oleh adanya aksi profit taking dan penjualan instrumen Grayscale Bitcoin Trust (GBTC).

“ETF tersebut tercatat memiliki jumlah aset kelolaan sebesar 523,5 ribu Bitcoin pada 24 Januari yang kemudian pada hari ini menurut data Coinglass, turun menjadi 487 ribu Bitcoin. Artinya, telah terjadi penjualan atau penarikan sebesar 36,5 ribu Bitcoin atau setara sekitar Rp 24,17 triliun dalam satu minggu terakhir pada instrumen GBTC. Meskipun tekanan jual dari instrumen ETF ini masih relatif tinggi, namun angka tersebut sebenarnya sudah jauh lebih kecil dibandingkan satu minggu sebelumnya, di mana jumlah aset kelolaan GBTC turun 68,5 ribu Bitcoin dalam sepekan,” jelas Fahmi.

Fahmi melanjutkan, apabila stabilitas pasar kripto semakin membaik, terdapat kemungkinan pasar akan memulai kembali reli yang akan berpotensi menembus area harga tertinggi pada reli sebelumnya di US$48.000 yang terjadi pada 11 Januari 2024 lalu.

“Potensi ini menjadi momentum positif bagi pasar kripto secara keseluruhan menjelang Bitcoin halving pada April mendatang, yang biasanya akan diikuti dengan fase konsolidasi selama beberapa minggu atau bahkan bulan,” kata Fahmi.

Fahmi melanjutkan, hampir seluruh ekosistem, sektor, dan niche altcoin juga memiliki potensi yang kurang lebih sama untuk menghijau.

 “Mulai dari sektor finansial, layer 1, dan ekosistem lainnya berpeluang untuk terapresiasi apabila Bitcoin dapat menembus area US$48.000. Untuk merespons potensi ini, Reku juga telah me-listing koin-koin baru setiap minggunya untuk memperluas pilihan pengguna dalam mempertimbangkan strategi diversifikasinya.” tambahnya.

Baca Juga: ETF Bitcoin Disetujui, Reku Yakin Industri Kripto Banjir Minat Investasi

“Setiap aset memiliki fungsi, fundamental, dan tingkat volatilitas yang berbeda. Ada aset kripto yang cocok dimanfaatkan untuk berinvestasi jangka panjang maupun jangka pendek. Tentunya, tetap perlu disesuaikan dengan tujuan dan strategi investasi masing-masing individu,” kata Fahmi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: