Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Program Hutan Pertamina: Menanam 6 Juta Pohon untuk Lingkungan, Net Zero Emission, dan Kesejahteraan Masyarakat

Program Hutan Pertamina: Menanam 6 Juta Pohon untuk Lingkungan, Net Zero Emission, dan Kesejahteraan Masyarakat Kredit Foto: Pertamina
Warta Ekonomi, Jakarta -

Program Hutan Pertamina telah berhasil menanam lebih dari 6 juta pohon sebagai bentuk dukungan terhadap upaya pelestarian lingkungan dan penyerapan emisi karbon.

Penanaman pohon ini tersebar dalam 267 program di seluruh wilayah operasi perusahaan, meliputi luas area mencapai 629 Ha, yang terdiri dari 433 Ha Mangrove dan 196 Ha pohon daratan.

Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication Pertamina, menjelaskan bahwa program ini merupakan komitmen Pertamina dalam menerapkan Environmental, Social, Governance (ESG), seiring dengan Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya #13, #14, dan #15, serta sesuai dengan target Pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih awal.

"Mangrove dan pohon daratan bukan hanya berperan sebagai penyerap dan penyimpan karbon, tetapi juga memiliki fungsi penting dalam mencegah abrasi laut dan mengurangi dampak bencana gelombang tsunami," kata Fadjar.

Selama periode 2018-2023, Pertamina telah berhasil menanam 3,2 juta pohon mangrove di berbagai wilayah, seperti Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Bali, NTT & NTB, serta Maluku-Papua.

Baca Juga: Pertamina Monitor BBM dan LPG di Jawa Tengah dan DIY untuk Jaga Stabilitas Jelang Pemilu

Fadjar menekankan bahwa Program Hutan Pertamina tidak hanya mengurangi emisi, tetapi juga memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat. Lebih dari 4.783 penerima manfaat telah merasakan peningkatan pendapatan kelompok hingga mencapai Rp1,8 miliar per tahun.

Selain itu, Pertamina juga menghadirkan inovasi melalui Perhutanan Sosial, sebuah program yang berkolaborasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI. Program ini, yang dimulai sejak pertengahan tahun 2023, bertujuan untuk menjaga kelestarian hutan sambil meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan.

Program Perhutanan Sosial dijalankan melalui pengelolaan Hutan Lestari dalam kawasan hutan negara atau hutan hak/hutan adat, yang dijalankan oleh masyarakat setempat sebagai pelaku utama. Program ini mencakup berbagai bentuk, seperti Hutan Desa, Hutan Kemasyarakatan, Hutan Tanaman Rakyat, Hutan Adat, dan Kemitraan Kehutanan.

Pada tahun 2023, Pertamina telah melaksanakan Program Perhutanan Sosial di enam wilayah, yaitu Tanggamus (Lampung), Maros (Sulawesi Selatan), Bandung, Indramayu (Jawa Barat), Jembrana (Bali), dan Tarakan (Kalimantan Utara).

Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Pastikan Pasokan Energi bagi Masyarakat Terpenuhi Jelang Pemilu 2024

Contoh kolaborasi sukses dalam Program Perhutanan Sosial adalah di Ulubelu, di mana Pertamina Geothermal Energy Area Ulubelu bekerja sama dengan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Margo Rukun Bestari. Dalam satu tahun, beberapa program pendampingan telah dilaksanakan, termasuk edukasi kepada 704 petani terkait pengelolaan Hutan Kemasyarakatan, pembibitan 8.000 Tanaman Indigofera, dan 10.000 Tanaman MPTS (Tanaman Kayu Multiguna).

Pendampingan juga dilakukan pada kelompok kopi Beloe, yang berhasil menjual produk kopi unggulan mereka hingga ke luar daerah dengan omset senilai Rp85.440.000 per tahun.

Sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, Pertamina tetap komit dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang secara langsung berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Keseluruhan upaya ini sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: