Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

HSBC Sampaikan Perkembangan Program Climate Solutions Partnership untuk Akselerasi Transisi Energi di Indonesia

HSBC Sampaikan Perkembangan Program Climate Solutions Partnership untuk Akselerasi Transisi Energi di Indonesia Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank HSBC Indonesia (HSBC Indonesia), bersama dengan World Resources Institute (WRI) Indonesia dan WWF Indonesia, menyampaikan perkembangan terkait Program Climate Solutions Partnership (CSP) di Indonesia.

Inisiatif ini merupakan program komprehensif selama lima tahun dari Grup HSBC, diluncurkan pada tahun 2021, dengan tujuan mempercepat adopsi energi terbarukan dan memobilisasi investasi sektor swasta untuk mendukung transisi ke energi bersih di Indonesia, dengan fokus pada sektor komersial dan industri.

Memasuki tahun ketiga program, ketiga pihak bersama-sama menyampaikan pencapaian program CSP dalam acara media bertajuk "The Climate Solutions Partnership (CSP): Scaling Climate Solutions by Combining Financial Strength and Expertise in Sustainability."

Acara tersebut menampilkan pembicara dari HSBC Indonesia, yaitu Francois de Maricourt selaku Presiden Direktur HSBC Indonesia dan Nuni Sutyoko selaku Kepala Keberlanjutan Korporat.

Sementara itu, WRI Indonesia diwakili oleh Clorinda Wibowo selaku Senior Manager of Energy and Sustainable Business. Mewakili WWF Indonesia adalah Dewi Lestari Yani Rizki selaku Chief Conservation Officer di WWF Indonesia.

Dalam sambutannya, Francois menyatakan bahwa kemajuan yang dicapai oleh program CSP adalah langkah penting dalam mendukung sektor industri dan komersial untuk beralih ke energi terbarukan.

"Berbagai pelajaran yang telah kami pelajari sejauh ini akan menjadi rekomendasi untuk berbagai kebijakan dan insentif yang diperlukan untuk mengkomersialisasi energi terbarukan dalam skala besar di Indonesia. Program CSP hadir untuk menggabungkan pengetahuan, wawasan, dan jaringan global dari setiap mitra kami untuk mendukung transisi Indonesia menuju nol bersih," tambahnya.

Baca Juga: Dorong Percepatan Inovasi Iklim, Ecoxyztem, HSBC Indonesia, dan Greeneration Foundation Gelar Climate Innovation Acceleration (CIA) 2024

Mengakselerasi Transisi Energi Melalui Ekosistem yang Terdiri dari Institusi Keuangan, Lembaga Ahli, dan Advokat Kebijakan

Permintaan pada energi hijau, baik secara global maupun nasional, semakin besar. Pada tingkat global, ada inisiatif bernama RE100, sebuah komitmen dari 400 perusahaan, termasuk 96 dari Indonesia, untuk mencapai 100% listrik terbarukan di area operasional mereka.

Merespons tingginya permintaan akan listrik hijau, program CSP mendukung perusahaan utilitas terkemuka di Indonesia dalam mengembangkan produk listrik hijau yang disebut Green Energy as A Service (GEAS) sejak tahun 2023.

Clorinda Wibowo, Senior Manager of Energy and Sustainable Business WRI Indonesia, mengatakan, "Program CSP mendorong kolaborasi antar industri, rantai pasokan mereka, dan para pembuat kebijakan untuk bersama-sama mempercepat transisi energi. Selain GEAS, sebagai contoh, kami juga berupaya mempercepat penggunaan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan seperti limbah biomassa."

"Bekerja dengan salah satu mitra rantai pasok dari produsen pakaian terkemuka, program CSP kami berhasil melakukan uji coba konversi boiler dari bahan bakar batu bara ke limbah biomassa. Meskipun demikian, penggunaan limbah biomassa masih memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. Menyadari hal tersebut, kami juga memberikan masukan ke kebijakan terkait dan berkolaborasi dengan Direktorat Bioenergi di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, serta menganalisis panduan penggunaan biomassa untuk industri yang mencakup aspek teknis, analisis ketersediaan bahan baku, dan opsi finansial serta investasi untuk penggunaan alternatif tenaga panas seperti biomassa berkelanjutan," sambungnya.

Program CSP juga melihat peluang besar untuk mempercepat transisi energi yang adil melalui efisiensi energi. Meskipun dianggap sebagai sesuatu yang mudah dilakukan, masih banyak yang menganggap efisiensi energi tidak memberikan imbal hasil setimpal dengan upaya dan biaya yang dikeluarkan.

Sebagai contoh, sektor perhotelan dan ritel dapat menggunakan cara efisiensi energi untuk mendukung pencapaian target nol bersih. Seiring dengan pertumbuhan di sektor tersebut, kebutuhan energi juga semakin bertumbuh. Yang perlu dilakukan adalah mengelola konsumsi energi tersebut agar dapat menekan angka konsumsi energi. Inilah yang dilakukan program CSP kepada kedua sektor tersebut dengan tujuan pengurangan emisi gas rumah kaca melalui efisiensi energi sebagai solusi utama.

Baca Juga: Gandeng HSBC Indonesia, MAMI Hadirkan Reksa Dana ESG Berbasis Syariah

Berbicara dalam forum yang sama, Dewi Rizki dari WWF Indonesia menekankan bahwa mencapai nol bersih harus dilakukan secara paralel dengan upaya menjaga kelestarian lingkungan.

"Elemen keragaman hayati tidak dapat diabaikan dalam mencapai nol bersih di Indonesia. Sebagai salah satu negara yang memiliki kekayaan alam melimpah, Indonesia berada di posisi yang tepat untuk menjaga dan memperjuangkan kondisi alam yang ada sambil mempercepat transisi energi yang adil," ujarnya.

Indonesia seperti menghadapi dilema ketika harus memastikan terlaksananya pembangunan proyek energi terbarukan tanpa mengganggu keanekaragaman hayati di suatu area, di mana dalam banyak situasi, keduanya saling bersinggungan.

Oleh karena itu, keduanya harus dapat diatasi secara seimbang antara mempercepat transisi energi terbarukan dengan menjaga keanekaragaman hayati. Apabila risiko ini dapat diatasi dengan baik, maka akan dapat mendorong investasi dari sektor swasta yang sampai saat ini masih sangat rendah.

Melihat bahwa percepatan transisi memerlukan pendekatan yang komprehensif, dukungan sektor jasa keuangan dalam menyediakan berbagai skema pembiayaan akan membantu sektor industri melangkah ke arah transisi yang diperlukan.

Itulah mengapa program CSP mengumpulkan berbagai pelajaran untuk menjadi percontohan bagi rencana transisi para pelaku di dalam industri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: