Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Idrus Marham Sebut Gerakan Pemakzulan Jokowi Muncul Akibat Imajinasi dan Provokasi di Pemilu

Idrus Marham Sebut Gerakan Pemakzulan Jokowi Muncul Akibat Imajinasi dan Provokasi di Pemilu Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politisi senior Partai Golkar, Idrus Marham menilai adanya kecenderungan banyak pihak yang melihat Pemilihan Umum (Pemilu) sebagai dunia khayalan. 

"Dalam perkembangan lebih, jauh kami melihat bahwa ada kecenderungan Pemilu ini tidak dilihat sebagai dunia nyata tapi dilihat sebagai dunia imajinasi, dunia khayalan," kata Marham kepada wartawan di kawasan Jalan Subang, Menteng, Jakarta, Kamis (29/2/2024).

Pasalnya, kata Marham, seolah ada imajinasi yang mengklaim sudah memenangkan Pemilu. Sehingga, ujarnya, ada pihak yang berusaha menafsirkan adanya kecurangan dalam gelaran Pemilu.

Melalui imajinasi dan penafsiran itu, kata Marham, muncul berbagai pihak yang berusaha memprovokasi rakyat. Menurutnya, hal-hal itu terjadi begitu gamblang dalam Pemilu 2024.

"Ya segala imajinasi (muncul) kemarin, bahwa (pihak) ini yang menang, 'di sini kita menang 70 persen'. Ini kan sudah berimajinasi. Nah setelah berimajinasi, memprovokasi," jelasnya. 

Pada tahap provokasi itu, kata Marham, muncul gerakan yang seolah ingin mendegradasi hasil Pemilu. Gerakan-gerakan menolak hasil pemilu hingga pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai muncul akibat provokasi pihak tertentu. 

Baca Juga: Hak Angket Pemilu 2024 Tidak Akan Buat Kegaduhan, Pengamat: Justru Sebaliknya!

"Muncul lah gerakan mendegradasi hasil pemilu, muncul gerakan bagaimana membatalkan hasil pemilu, dan naik lagi muncul gerakan bagaimana pemakzulan Presiden," ungkapnya.

Marham menilai, hal itu muncul akibat banyak pihak yang berimajinasi tentang gelaran Pemilu. Dia menekankan, Pemilu adalah realita yang berdasar pada tahapan dan peraturan yang ada.

Oleh karenanya, dia mengaku kubu pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, enggan terlibat dalam tindak provokatif.

"Kita jangan pernah melakukan penafsiran kepada masyarakat, dan kita juga jangan pernah membuat narasi-narasi pembenaran terhadap imajinasinya yang ada," tandasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: