Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lewat West Java Economic Society 2024, Jabar Perkuat Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi

Lewat West Java Economic Society 2024, Jabar Perkuat Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Bandung -

Sebagai upaya berkelanjutan dalam melahirkan berbagai pemikiran, kreasi, dan inovasi rekomendasi implementatif untuk memajukan perekonomian Jawa Barat, Bank Indonesia Jawa Barat bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Bandung Koordinator Jawa Barat menggelar Kick Off West Java Economic Society (WJES) 2024.

Rangkaian WJES 2024 yang merupakan gelaran tahunan ke-5 ini mengambil tema “Memperkuat Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat melalui Optimalisasi Peran Infrastruktur, Sumber Pertumbuhan Baru dan Digitalisasi”. 

WJES tahun 2024 berfokus pada tiga pilar utama yakni pemanfaatan infrastruktur, dorongan sumber pertumbuhan baru hingga perluasan digitalisasi bagi perekonomian Jawa Barat.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Muhamad Nur, menjelaskan bahwa perekonomian Jawa Barat pada 2023 tercatat tumbuh sebesar 5,00% (yoy) sekaligus tertinggi kedua di pulau Jawa. 

Baca Juga: 5 Lokasi di Jawa Barat Bakal Jadi Percontohan Program Bebas Tuberkulosis

Memasuki tahun 2024, diperlukan tiga langkah penting guna semakin mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Barat. Pertama, optimalisasi berbagai infrastruktur penting Jawa Barat seperti diantaranya Tol Cisumdawu, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Pelabuhan Patimban, hingga Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). 

"Berbagai infrastruktur tersebut memiliki peran vital dalam perluasan interkoneksi wilayah, mendukung perdagangan antar daerah hingga memperlancar rantai pasok," kata Nur kepada wartawan di Bandung, Kamis (29/2/2024).

Kedua, dorongan terhadap sumber pertumbuhan ekonomi baru, seperti diantaranya ekonomi keuangan syariah, pengembangan UMKM, ekonomi hijau hingga pariwisata. Seluruh saluran sumber pertumbuhan ekonomi baru tersebut perlu didorong secara simultan dan berkesinambungan, guna menciptakan daya ungkit baru terhadap perekonomian. 

Ketiga, transformasi digital yang menjadi terobosan serta akselerator dalam mendongkrak ekonomi yang semakin efektif dan efisien. Potensi Jawa Barat sebagai provinsi dengan pengguna QRIS tertinggi sebesar 10,37 juta pengguna atau 22,4% dari nasional.

"Hal ini dioptimalkan dalam rangka mewujudkan Jawa Barat Digital Province yang maju dan berkelanjutan," tegasnya.

Adapun, Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, M. Taufiq Budi Santoso, mengapresiasi langkah Bank Indonesia Jawa Barat bersama ISEI Cabang Bandung Koordinator Jawa Barat yang kembali melanjutkan peran aktif WJES dalam melahirkan rekomendasi kebijakan yang aplikatif bagi Jawa Barat. 

Gelaran WJES ini merupakan wujud sinergi pentahelix Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama seluruh stakeholders yang telah terjalin dengan baik. WJES juga diharapkan dapat menjadi wadah guna melengkapi sinergi pentahelix lainnya seperti di antaranya TPID-TP2DD dalam pengendalian inflasi daerah dan perluasan digitalisasi daerah hingga GNPIP dalam peranan menjaga inflasi pangan. 

Baca Juga: BPSDM Jabar Ungkap Empat Tantangan Pengembangan Kompetensi ASN Jawa Barat

"Gelaran WJES ini juga menjadi langkah awal yang baik dalam mengawal berbagai program sinergi Bank Indonesia dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat lainnya, dalam upaya menjaga stabilitas serta mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat," ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, perwakilan ISEI Cabang Bandung Koordinator Jawa Barat, Nurdiana Mulyatini, menambahkan bahwa ISEI akan secara konsisten menjadi mitra strategis Bank Indonesia Jawa Barat bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mengawal berbagai kebijakan ekonomi daerah. 

Guna semakin melengkapi peran ISEI dalam gelara WJES, juga akan dilaksanakan kegiatan Call for Recommendative Papers 2024 sebagai ajang menggali potensi para akademisi hingga masyarakat untuk menyampaikan riset berisi kebijakan aplikatif.

"Pada akhirnya, beberapa riset unggulan yang berhasil dilahirkan dari kompetisi tersebut, akan dirangkum dalam sebuah buku kumpulan riset kebijakan rekomendatif, yang akan menjadi masukan penting bagi perumusan kebijakan ekonomi Jawa Barat," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: