Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Warganet Kangen 'Desak Anies', Anies Baswedan: Kalau Masih Dianggap Perlu...

Warganet Kangen 'Desak Anies', Anies Baswedan: Kalau Masih Dianggap Perlu... Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan mengungkapkan kemungkinan acara ‘Desak Anies’ dilanjutkan pasca pemilu 2024.

Hal ini Anies sampaikan untuk merespons warganet yang mengaku kangen Desak Anies saat Live TikTok pada Sabtu (2/3/24).

Anies mengungkapkan Desak Anies tak lepas dari kaum muda yang mendukungnya di Pilpres 2024. Menurutnya, berbagai kelompok Anak Muda mengeluarkan ide-ide baru seperti program desak anies, slepet imin, locker room Timnas AMIN, dsj.

“Ingin diterusin nggak desak Aniesnya? Mau diterusin ya?” ungkap Anies.

“Insya Allah kita terusin ya desak Anies kalau masih dianggap perlu untuk jadi kesempatan dialog terus,” ungkapnya.

Anies juga mengajak para pendukung dan simpatisannya terus menjaga semangat perubahan. Menurutnya, yang harus jadi perhatian dalam jangka waktu panjang adalah menjaga semangat perubahan.

Anies mengungkapkan salah satu langkah menjaga semangat perubahan itu adalah dengan menggaungkan pendidikan politik untuk publik.

Baca Juga: Puluhan Ribu Penuhi Acara 'Desak Anies' Final Chapter, Anies: Surabaya Dahsyat, Berbicara dengan Hati

Secara khusus, Anies mengungkapkan pendidikan politik ini harus bisa menyasar anak muda.

“Dan buat semuanya kita harus bikin pendidikan politik untuk publik yang luas terutama anak muda, kenapa? Supaya anak muda itu kebal gimmick, kebal money politics dan justru melihat rekam jejak, rekam karya, rekam gagasan dan pasti mampu mendeteksi hoax,” jelasnya.

“Jadi untuk pertahanan menghadapi hoax diperlukan berpikir kritis, kalau dia punya kritikal thingking maka dia sulit ditembus dengan hoax,” ungkapnya.

Dengan pendidikan politik, Anies berharap ke depannya masyarakat bisa menjadi pemilih yang menentukan pilihannya tanpa adanya tekanan atau pengaruh dari pihak manapun.

Dengan demikian, diharapkan hasil pemilu merupakan otentik keinginan rakyat bukan hanya karena adanya tekanan dari pihak manapun.

“Caranya dengan rakyat salah satunya diberi kesempatan untuk bisa menentukan pemimpinnya, jadi prosesnya free dan fair,” ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: