Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Untuk Capai Visi Indonesia Emas, Kecerdasan Perlu Jadi Perhatian Semua Pihak

Oleh: Prof. Raymond R. Tjandrawinata, Profesor di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya dan Pengamat Bidang Bioteknologi Kesehatan

Untuk Capai Visi Indonesia Emas, Kecerdasan Perlu Jadi Perhatian Semua Pihak Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kecerdasan dapat didefinisikan sebagai kemampuan mental umum untuk penalaran, pemecahan masalah, dan pembelajaran. Karena sifatnya yang umum, kecerdasan mengintegrasikan fungsi kognitif seperti persepsi, perhatian, memori, bahasa, atau perencanaan. 

Berdasarkan definisi ini, kecerdasan dapat diukur dengan andal dengan tes standar dengan skor yang diperoleh yang memprediksi beberapa hasil sosial yang luas seperti prestasi pendidikan, kinerja kerja, kesehatan, dan umur panjang. Pemahaman terperinci tentang mekanisme otak yang mendasari kemampuan mental umum ini dapat memberikan manfaat individu dan masyarakat yang signifikan.

Penalaran, pemecahan masalah, dan pembelajaran adalah aspek penting dari kecerdasan manusia. Orang-orang dapat beralasan tentang hampir semua masalah, dan banyak masalah dapat diselesaikan. Repertoar perilaku yang sederhana dan sangat kompleks dapat dipelajari sepanjang umur.

Yang penting, ada perbedaan individu yang tersebar luas dalam kemampuan untuk bernalar, memecahkan masalah, dan belajar yang mengarah pada perbedaan manusia dalam kemampuan umum untuk mengatasi situasi yang menantang. Perbedaan-perbedaan ini dapat menjadi lebih menonjol karena kompleksitas kognitif dari situasi menjadi lebih besar, atau  stabil dari waktu ke waktu, namun sebagian dimediasi oleh faktor genetik.

Manusia memahami lingkungan, memperhatikan rangsangan yang relevan, menghafal informasi episodik dan semantik, berkomunikasi, dan sebagainya. Kegiatan ini harus diintegrasikan dalam beberapa cara untuk menyesuaikan perilaku kita dengan lingkungan, memilih konteks yang paling tepat; atau mengubah dunia ketika adaptasi dan seleksi bukan pilihan.

Integrasi fungsi dan kemampuan kognitif bergantung pada kemampuan mental yang sangat umum yang biasanya disebut sebagai kecerdasan umum. Integrasi ini konsisten dengan kecerdasan umum sebagai kemampuanatau sebagai properti yang muncul dari otak.

Semua kecerdasan manusia yang luas sangat berguna bagi kita. Sulit untuk memperdebatkan pentingnya satu kecerdasan dibandingkan kecerdasan lainnya. Kita semua berhutang budi kepada orang-orang yang telah menggunakan kecerdasan verbal, kecerdasan persepsi-organisasi, dan kecerdasan lainnya untuk membantu membangun dunia di sekitar kita.

Komputer yang kita gunakan, telepon genggam, mobil, traktor berpemandu GPS yang memanen makanan kita semuanya bergantung pada penemuan yang dimungkinkan oleh orang-orang dengan kecerdasan tinggi. Orang-orang yang paling pintar di bidang ini merancang rangkaian logika di komputer kita. Mereka membangun pemancar dan penerima radio. Mereka menciptakan mesin berefisiensi tinggi dan merancang mesin khusus. Kita berhutang budi baik kepada mereka yang idenya menghasilkan peralatan yang aman dan berguna, maupun kepada mereka yang bekerja menggunakan penemuan mereka. 

Baca Juga: Kecerdasan Buatan dan Aplikasinya Dalam Bidang Genomik

Dalam diri manusia terdapat tiga kemampuan yang berhubungan yaitu inteligensi, bakat dan kreativitas. Inteligensi merupakan kemampuan potensial umum. Bakat merupakan kemampuan potensial khusus. Sedang kreativitas berhubungan dengan kemampuan dan pola mendekati masalah dengan cara yang berbeda. Bakat berhubungan dengan kreativitas. Kreativitas telah menjadi dimensi baru untuk mengidentifikasi keberbakatan. Keberbakatan selain mencakup kemampuan intelektual tinggi juga menunjuk pada kemampuan kreatif. Bakat dalam pengertian baru mengandung dimensi kreatif. Kreativitas merupakan ekspresi tertinggi dari keberbakatan. Inteligensi sering dihubungkan kreativitas. Orang yang mempunyai IQ tinggi belum tentu kreatif, tapi orang kreatif pasti mempunyai IQ tinggi.

Disinilah kita harus menyatakan kekawatiran tersendiri tentang Indonesia. Ada kekhawatiran ketika kita melihat Tinjauan Populasi Dunia, yang menyatakan bahwa tingkat IQ negara kita cukup rendah dibandingkan dengan beberapa negara lain. 

Berdasarkan laporan dari World Population Review 2023, rata-rata skor IQ orang Indonesia adalah sebesar 78.49. Skor IQ rata-rata orang Indonesia menempati peringkat ke-126 di dunia. Skor IQ dalam laporan ini merupakan indikasi kualitas dan sumber daya pendidikan di daerah, didasarkan pada tes standar yang disesuaikan dengan penilaian akademik nasional dan pertimbangan kualitas data. Ada perbaikan dari tahun sebelumnya dimana dalam World Population Review 2022, rata-rata tingkat IQ Indonesia menempatkannya di urutan ke-130 dari 199 negara secara global. Tingkat IQ lebih rendah dibandingkan dengan negara tetangga lainnya, seperti Laos (80,99), Filipina (81,64), Brunei Darussalam (87,58), Malaysia (87,58), Thailand (88,87), Vietnam (89,53), dan Myanmar (91,18).

Ada beberapa hipotesa tentang penyebab Skor IQ rata-rata orang Indonesia rendah, antara lain: kurangnya gizi di beberapa elemen masyarakat, Masalah pendidikan yang belum merata, budaya malas baca dan minim literasi, serta adanya anggapan bahwa IQ itu tidak penting dan adab lebih penting dari Ilmu. Padahal salah satu faktor negara maju selain adab adalah kecerdasan penduduknya. Intinya, Skor IQ rendah adalah karena rendahnya materi sumber daya manusia kita yang tidak optimal.

Pengembangan SDM nasional harus dipromosikan lebih lanjut karena kekuatan otak dan kemampuan serta bakat anak harus lebih diasah secara maksimal. Skor rendah disebabkan oleh faktor-faktor yang memiliki dampak berulang pada siklus hidup, mulai dari pernikahan anak, yang memaksa anak-anak putus sekolah, literasi rendah, dan kualitas pendidikan, hingga stunting. Masalah kesehatan seperti anemia di kalangan remaja, tingkat kematian ibu (MMR) ditambah dengan kecenderungan untuk memilih makanan instan untuk melengkapi nutrisi anak, yang juga menyebabkan miliaran sel di otak anak tidak berkembang dengan baik, harus diatasi secepatnya di Indonesia. Hal ini juga berhubungan erat secara langsung maupun tidak langsung dengan Skor IQ.

Indonesia harus siap dengan kecanggihan Kecerdasan Artificial (AI) dimasa depan. Dalam ekonomi di mana data mengubah cara perusahaan menciptakan nilai - dan bersaing - para ahli memprediksi bahwa menggunakan AI pada skala yang lebih besar akan menambah sebanyak $15,7 triliun ke ekonomi global pada tahun 2030. Karena AI mengubah cara kerja perusahaan, banyak yang percaya bahwa siapa yang melakukan pekerjaan ini juga akan berubah dan bahwa organisasi akan mulai menggantikan karyawan manusia dengan mesin cerdas. 

Ini sudah terjadi dibanyak sektor produktif, mislanya sistem cerdas menggusur manusia di bidang manufaktur, pemberian layanan, rekrutmen, dan industri keuangan, akibatnya menggerakkan pekerja manusia menuju pekerjaan bergaji lebih rendah atau membuat mereka menganggur. Tren ini telah membuat beberapa orang menyimpulkan bahwa pada tahun 2040 tenaga kerja kita mungkin sama sekali tidak dapat dikenali.

Apakah manusia dan mesin benar-benar bersaing satu sama lain? Sejarah pekerjaan terutama sejak Revolusi Industri adalah sejarah orang-orang yang mengalihdayakan tenaga kerja mereka ke mesin. Kebanyakan tenaga kerja yang mudah dialih dayakan adalah tenaga kerja fisik, yang membutuhkan pekerja dengan Skor IQ tidak tinggi. 

Sementara hal tersebut dimulai dengan pekerjaan sederhana, tugas fisik berulang seperti menjahit, mesin telah berevolusi ke titik di mana mereka sekarang dapat melakukan apa yang mungkin kita pikirkan sebagai pekerjaan kognitif yang kompleks, seperti persamaan matematika, mengenali bahasa dan ucapan, dan menulis. Mesin dengan demikian tampaknya siap untuk meniru pekerjaan pikiran kita, dan bukan hanya tubuh kita. 

Baca Juga: Kecerdasan Buatan Diprediksi Bakal Mengubah Lanskap Pembayaran di Indonesia

Di abad ke-21, AI berkembang menjadi lebih unggul dari manusia dalam banyak tugas, yang membuat kita tampak siap untuk melakukan outsourcing kecerdasan kita ke teknologi. 

Dengan tren terbaru ini, sepertinya tidak ada yang tidak dapat segera diotomatisasi, yang berarti bahwa tidak ada pekerjaan yang aman dari pembongkaran ke mesin.

Disinilah orang dengan Skor IQ lebih tinggi akan mendapatkan manfaatnya. Kreativitas manusia adalah aset berharga yang tidak dapat direplikasi oleh AI. Ini adalah kemampuan unik yang dimiliki oleh manusia yang memungkinkan mereka menghasilkan ide-ide baru dan memecahkan masalah yang kompleks. Kreativitas manusia adalah kekuatan pendorong di balik inovasi dan kemajuan di banyak industri.

Salah satu manfaat utama dari kreativitas manusia adalah memungkinkan kita untuk berpikir di luar cara-cara biasa. Ini memungkinkan kita untuk menemukan solusi baru untuk masalah yang mungkin tidak terlihat melalui metode tradisional pemecahan masalah. Kreativitas manusia juga memungkinkan kita untuk beradaptasi dan berkembang, karena kita terus-menerus mendorong batas-batas apa yang mungkin.

Selain itu, kreativitas manusia bukan hanya tentang menghasilkan ide-ide baru; ini juga tentang menemukan cara baru untuk mengekspresikan diri. Ini adalah aspek fundamental dari identitas manusia, budaya, dan masyarakat. Ini adalah kekuatan pendorong di balik seni, musik, sastra, dan bentuk ekspresi diri lainnya.

Saat kita bergerak menuju masa depan yang semakin bergantung pada AI dan otomatisasi, kreativitas manusia akan menjadi lebih berharga. Itulah yang membedakan kita dari mesin dan memungkinkan kita untuk berinovasi dan maju menuju masa depan yang lebih baik. Dan hal ini didukung dengan Skor IQ yang tinggi. Walaupun ada kabar baik dari sisi lain.

Sebuah studi yang dilakukan psikolog anak Dr. Michele Borba menyebutkan bahwa faktor yang bisa menentukan kesuksesan anak adalah bukan hanya faktor IQ, namun juga sebuah skill yang bisa diajarkan sejak dini oleh orang tua. Dan skill penting itu adalah ketekunan dan kegigihan.

Berdasarkan penelitian tersebut, anak-anak yang memiliki ketekunan dan tidak mudah menyerah memiliki kepercayaan diri yang tinggi bahwa usaha mereka akan membuahkan hasil baik.

Dengan demikian, anak tetap termotivasi untuk bekerja keras dan menyelesaikan apa yang mereka mulai, walaupun ada banyak kendala dalam prosesnya. Ini penting untuk menyeimbangkan IQ dan motivasi untuk bekerja keras pada anak-anak. 

Visi Indonesia Emas pada tahun 2045 harus selalu mendapat perhatian. Untuk itulah pemerintah dan pihak swasta harus mulai mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas penduduk, termasuk naiknya Skore IQ rata-rata penduduk Indonesia, mungkin ke angka 100. Sumber daya manusia harus dipastikan menjadi unggul dalam aspek budaya dan teknologi pada tahun 2045, dimana ekonomi negara juga diharapkan menjadi lebih maju, berkelanjutan, dan adil. 

Lebih lanjut, pembangunan di seluruh Indonesia diharapkan inklusif dan negara demokratis, kuat, dan bersih. Disinilah potensi bonus demografis, ketika populasi di usia produktif 15-64 tahun melebihi kelompok usia lainnya, harus ditingkatkan karena ini mempengaruhi majunya Indonesia. Salah satunya adalah capaian peningkatan Skore IQ rata-rata penduduk Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: