Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ciptakan Dunia Digital Positif dengan Setop Penyebaran Hoax

Ciptakan Dunia Digital Positif dengan Setop Penyebaran Hoax Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Madiun -

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka mewujudkan target tersebut, Kominfo RI kembali menggelar kegiatan Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas dengan tema “Menjadi Netizen yang Bijak Dalam Bermedia Sosial” di Hal Parkir Timur SunCity Mall, Kota Madiun, Jawa Timur, Sabtu (23/3/2024).

Survei terbaru dari We Are Social dan Kepios 2022 menyebutkan, pengguna internet di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya, kini bahkan mencapai 204 juta pengguna atau sudah digunakan oleh 73,7 persen penduduk Indonesia. 

Tercatat 80,1 persen penduduk Indonesia menggunakan internet untuk mencari informasi dan dapat menghabiskan waktu 8 jam 36 menit dalam satu hari menggunakan internet. Peningkatan literasi digital pun semakin urgen agar masyarakat lebih kritis menyaring informasi.

“Ketika mendapatkan informasi wajib dibaca terlebih dulu. Validasi dulu informasinya. Kalau itu informasi hoax tenggelamkan saja,” kata Direktur Utama Sigma Celluler & Computer Mochamad Ismanu Roziqi saat menjadi pembicara kegiatan Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di Hal Parkir Timur SunCity Mall Madiun, Jawa Timur, Sabtu (23/3/2024).

Setelah mengetahui kebeneran informasi, individu perlu berpikir secara bijak sebelum membagikannya. Jika berpotensi menciptakan kegaduhan, informasi tersebut sebaiknya tidak disebarkan lebih lanjut sehingga ruang digital selalu menjadi positif.

Baca Juga: Sadari Dampak Negatif Internet, Jadilah Anak Muda Bertanggung Jawab

Dalam kesempatan sama, Kaprodi Ekonomi Syariah STAIM Tulungagung, Mei Santi memaparkan, masifnya kemajuan teknologi informasi harus dibarengi pemahaman keamanan digital. Sehingga masyarakat lebih mewaspadai potensi kejahatan di dunia digital.

Masyarakat kerap menjadi korban kejahatan digital melalui media sosial maupun aplikasi percakapan. Sekarang ini individu tidak bisa lepas dari kedua media teknologi tersebut.

“Kita harus terus waspada, karena cybercrime saat ini mengintai kita. Masyarakat harus mengenal apa saja yang termasuk tindak kejahatan online,” kata Mei.

Setiap individu sekarang ini harus waspada dengan siapa berinteraksi di ruang digital. Jangan tanggapi ketika mendapat kiriman link dari orang tidak dikenal.

Narasumber lain, Owner LPK Mitra Ilmu, RTIK Tulungagung, Khotibul Umam mengatakan, masyarakat perlu bijak dan berbudaya ketika berselancar di dunia digital. Masifnya kemajuan teknologi membuat wawasan kebangsaan seakan terkikis.

Generasi muda sekarang ini tidak mengetahui budaya Indonesia. Mereka lebih senang menggunakan budaya asing yang masuk melalui dunia digital. Media sosial seharusnya bisa menjadi ruang untuk menunjukkan budaya Indonesia ke mancanegara.

Baca Juga: Jaga Eksistensi Budaya Indonesia dengan Berkonten di Media Digital

“Media sosial dapat menjadi alat untuk memperkuat budaya Indonesia dan menyebarkan nilai-nilai positif kepada generasi muda,” kata Khotibul.

Kegiatan Makin Cakap Digital 2024 merupakan rangkaian program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI. Program ini bertujuan meningkatkan literasi digital 50 juta masyarakat di Indonesia.

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya, yaitu Direktur Utama Sigma Celluler & Computer Mochamad Ismanu Roziqi, Kaprodi Ekonomi Syariah STAIM Tulungagung, Mei Santi, dan Owner LPK Mitra Ilmu, RTIK Tulungagung, Khotibul Umam.

Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan YouTube Literasi Digital Kominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: