Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertumbuhan Ekosistem Kendaraan Listrik Ditopang Kolaborasi Pemerintah - PLN

Pertumbuhan Ekosistem Kendaraan Listrik Ditopang Kolaborasi Pemerintah - PLN Kredit Foto: Laras Devi Rachmawati
Warta Ekonomi, Jakarta -

VP Perencanaan Strategis Pengembangan Produk Niaga, Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero), Ahmad Syauki mengatakan, kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah dan pihaknya mendorong pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehichle (EV) sangat pesat di Indonesia. 

"Berbagai kebijakan baik oleh pemerintah melalui kementerian ataupun PLN ini tumbuhnya ekosistem ini sangat luar biasa," ujar Syauki dalam Warta Ekonomi Economy & Business Outlook 2024, Selasa (26/3/2024). 

Baca Juga: PLN Sukseskan Perusahaan Tambak Udang Tekan Biaya Hingga Rp 123 Juta

Syauki mengatakan, untuk pertumbuhan kendaraan roda dua berbasis listrik mengalami pertumbuhan 13 kali lipat sedangkan untuk kendaraan roda empat tumbuh hingga 5 kali lipat. 

Dimana sebelum diberlakukanya Permenperin nomor 21 tahun 2023 dan Perpres 79 tahun 2023 penjualan kendaraan roda dua hanya mencapai 211 unit dan roda empat sebanyak 476 unit. 

Kemudian setelah diberlakukanya kebijakan tersebut, sampai dengan saat ini penjualan kendaraan roda dua berbasis listrik menenbus angka 2.700 unit dan roda empat sebanyak 2.355 unit. 

"Load-nya sangat luar biasa tentu di baliknya bisnis infrastruktur merupakan bisnis yang sangat menjanjikan kedepannya," ujarnya. 

Syauki menyebut, dengan tumbuhnya angka penjualan tersebut sejalan dengan jumlah transaksi per Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) milik PLN juga sangat meningkat seiring dengan tumbuhnya populasi.

"Tren pemasangan home charging di rumah di tahun 2022 hanya 1.724 kemudian di tahun 2024 11.210," ujarnya. 

Lanjutnya, pertumbuhan dari tren pemasangan home charging tersebut tak terlepas dari meningkatnya populasi dari kendaraan listrik di Indonesia. 

Baca Juga: Dongkrak Logistik, Jokowi Resmikan Empat Bandara di Sulawesi

"Angka 11 ribu ini merupakan angka home charging yang terkoneksi ke sistem PLN, ketika home charging connect ke sistem PLN dia akan mendapatkan berbagai value terkait biaya penyambungan dan diskon biaya energi sebanyak 30 persen, secara normal biaya home charging di rumah tangga sekitar 1600 rupiah ketika dia mendapat diskon jadi hanya 1200 ini sangat luar biasa menyebabkan efisiensi," ucapnya

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: