Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jangan Jadikan Tingkat Kecakapan Digital Jadi Pembeda

Jangan Jadikan Tingkat Kecakapan Digital Jadi Pembeda Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Ngawi -

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka mewujudkan target tersebut, Kominfo RI kembali menggelar kegiatan webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur dengan tema “Menjadi Netizen yang Bijak dalam Bermedia Sosial” pada Kamis (28/3/2024).

Indeks literasi digital Indonesia pada 2023 berada di angka 3,65 dari skala 1-5. Angka ini berada di tingkat sedang, sekaligus menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 3,54.

Sosialisasi perihal literasi digital secara merata semakin urgen, sehingga seluruh masyarakat Indonesia memiliki kecakapan digital. Dosen UIN SATU dan Pegiat UMK, Deny Yudiantoro mengatakan, tingkat kecakapan digital setiap individu berbeda-beda, tapi setiap orang harus saling bekerja sama untuk melengkapi.

Ketika mengukurnya melalui lanskap digital, seseorang dianggap cakap digital ketika mampu mencari berita informasi dari Google dan lain sebagainya, kemudian mampu menggunakan media sosial dan aplikasi percakapan, hingga mampu menggunakan dompet digital, lokapasar, dan transaksi online.

“Itu adalah digital skill dasar yang memang harus dikuasai setiap masyarakat. Tetapi, setiap orang memiliki daya tangkap berbeda-beda,” kata Deny saat menjadi pembicara webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Kamis (28/3/2024).

Tingkat pemahaman anak-anak saat ini dan orang lebih tua misalnya. Anak zaman sekarang mungkin cukup sehari dijelaskan terkait cara menggunakan aplikasi percakapan WhatsApp, tapi orang yang lebih tua membutuhkan sebulan agar dapat menguasainya. Perbedaan ini membuat setiap individu harus saling membantu agar semakin cakap digital.

Dalam kesempatan sama, Guru SMK Yapalis Krian, Content Creator, Moch. Sofi Asrifin menambahkan, masyarakat perlu memahami rekam jejak digital ketika menggunakan media sosial. Perawatan jejak digital dapat membantu setiap individu terhindari dari potensi kejahatan yang bisa terjadi pada masa depan.

“Bisa menjadi digital exposure. Ada seseorang tidak bertanggung jawab dengan mudah mengakses data kita. Ini mungkin terjadi karena kita pernah posting data-data kita,” kata Sofi.

Bahaya lain dari penyalahgunaan rekam jejak digital adalah phising. Penipuan secara online ini dilakukan melalui e-mail atau link yang dibuat semirip mungkin dengan asli.

Narasumber lain, Presenter, Indy Barends memaparkan, masyarakat perlu menyadari adanya tata krama berinternet. Setiap individu dapat berhubungan dengan orang-orang tidak dikenal ketika berselancar di dunia digital.

Baca Juga: Bijak Berbagi Informasi di Dunia Digital, Pikirkan Urgensi dan Manfaatnya

“Kita harus menyadari punya latar belakang budaya berbeda-beda, supaya kita tidak kacau dalam berhubungan dengan orang-orang baru di ranah dunia maya,” kata Indy.

Kegiatan Makin Cakap Digital 2024 merupakan rangkaian program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI. Program ini bertujuan meningkatkan literasi digital 50 juta masyarakat di Indonesia.

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya, yaitu Dosen UIN SATU dan Pegiat UMK, Deny Yudiantoro, Guru SMK Yapalis Krian, Content Creator, Moch. Sofi Asrifin, dan Presenter, Indy Barends sebagai key opinion leader (KOL).

Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan YouTube Literasi Digital Kominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: