Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Posisi Cadangan Devisa Menyusut pada Maret 2024, BI Bongkar Penyebabnya!

Posisi Cadangan Devisa Menyusut pada Maret 2024, BI Bongkar Penyebabnya! Pegawai menghitung uang dolar Amerika Serikat (AS) di gerai penukaran mata uang asing PT Ayu Masagung, Jakarta, Rabu (4/3/2020). Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (4/3) pagi, bergerak menguat 105 poin atau 0,74 persen menjadi Rp14.178 per AS dari sebelumnya Rp14.283 per dolar AS yang dipicu oleh penurunan suku bunga Bank Sentral AS The Federal Reserve (The Fed). | Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) menyebut posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2024 tetap tinggi sebesar 140,4 miliar dolar AS. Meski begitu, angka ini sebenarnya mengalami penurunan dibandingkan posisi pada akhir Februari 2024 yang mencapai 144,0 miliar dolar AS.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkap, "Penurunan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah, antisipasi kebutuhan likuiditas valas korporasi, dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar Rupiah seiring dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global."

Baca Juga: Dorong Implementasi Energi Baru Terbarukan, Chandra Asri Teken Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II

Posisi cadangan devisa tersebut, lanjut Erwin, setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," tambah Erwin. 

Baca Juga: Kabar Nilai Tukar Rupiah Hari Ini: Nestapa atas Dolar AS, Perkasa atas Mata Uang Global

Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa akan tetap memadai. Hal itu didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi nasional yang terjaga, seiring dengan sinergi respons bauran kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dan Pemerintah dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: