Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jadi Tulang Punggung Perekonomian, DPMPTSP Jabar Genjot Investasi di Kawasan Industri

Jadi Tulang Punggung Perekonomian, DPMPTSP Jabar Genjot Investasi di Kawasan Industri Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Tingkat okupansi tenan di kawasan industri Jawa Barat masih terbilang minim. Melihat kondisi tersebut, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat mendorong investasi ke kawasan industri.

Kepala DPMPTSP Jawa Barat Nining Yulistiani mengatakan dari 38 kawasan industri yang ada di Jawa Barat dengan luas mencapai 28.328 hektar lebih, tingkat keterisian tenan di kawasan industri masih rendah yakni sekitar 54 persen.

"Jadi masih ada tenant yang belum terisi di kawasan industri bahkan ada yang masih 0 tenan," kata Nining kepada wartawan di Kabupaten Bandung Barat, Rabu (15/5/2024).

Nining menyebutkan beberapa kawasan industri yang masih nol tenan berada di Kabupaten Majalengka, Kabupaten Subang dan Kabupaten Sukabumi.

Padahal di sisi lain, kawasan tersebut bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Barat lebih cepat. Pasalnya, jika dilihat dari infrastruktur dan rantai pasok kawasan itu bisa meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut. 

Baca Juga: Dana CSR Bantu Pembangunan di Jawa Barat

"Itu yang kawasan industrinya nol mendapatkan tenan," katanya.

Jika dibandingkan dengan tiga daerah lainnya seperti Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Purwakarta posisi pendapatan investasinya relatif lebih tinggi.

Sokongan investasi di kawasan industri tersebut menyumbang 41-42 persen pada pertumbuhan ekonomi. Hal ini yang membuat posisi kawasan industri meski di sisi lain menurutnya ada potensi bahaya dengan kondisi yang ada saat ini. 

"Inilah yang kami lihat arti penting dari keberadaan kawasan industri di Jawa Barat," tegasnya.

Rendahnya tingkat okupansi terjadi pada kawasan industri yang relatif baru, kemudian dukungan infrastruktur yang belum lengkap seperti ketersediaan air, energi, plus tingkat promosi yang kurang. 

Hal Inilah yang mendorong DPMPTSP Jabar membuat kesepakatan dengan kawasan industri untuk melakukan promosi bersama.

Baca Juga: Triwulan I 2024, Industri Pengolahan Dominasi Investasi Jawa Barat

"Kita menyepakati untuk bersama-sama mempromosikan seluruh kawasan industri," katanya.

"Dengan sokongan infrastruktur yang lengkap, rantai pasok yang sudah ada, dan dukungan sumber daya manusia, keberadaan kawasan industri bisa memberikan efektifitas, efisiensi dan penyerapan tenaga kerja yang lebih efektif juga pertumbuhan ekonomi di sekitar kawasan industri," sambungnya.

Selain itu, lanjut Nining, untuk industri padat modal sebaiknya berorientasi ekspor, memiliki inovasi yang cukup tinggi, kemudian disediakan tenaga kerja yang qualified

"Ini yang perlu kami sampaikan pada kawasan industri agar bisa berkelanjutan, mereka harus bisa mendorong bahwa kegiatan industri di kawasannya bisa berkompetisi jika orientasi produknya ekspor," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: