- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Hancur Lebur! Masih Alami Kerugian, Defisiensi SRIL Membengkak Hingga Rp15,27 Triliun
PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) menyatakan bahwa hingga akhir 2023, perseroan mengalami peningkatan pada total defisiensi modal sebesar US$954,82 juta atau setara dengan Rp15,27 triliun. Angka tersebut meningkat 22,25% dibandingkan dengan tahun sebelumnya US$781,01 juta.
Defisiensin modal sendiri terjadi pada suatu perusahaan yang terindikasi mengalami kekurangan modal untuk membiayai kegiatan operasional dan investasi.
Baca Juga: Kerugian Emiten Pemilik Waralaba KFC di Indonesia Membengkak Hingga 789%, Ini Sebabnya!
Dalam laporan keuangan SRIL 2023, tercatat kewajiban jangka pendek Sritex hingga Desember 2023 tercatat US$ 113,02 juta (Rp 1,81 triliun), dan kewajiban jangka panjang US$ 1,49 miliar (Rp 23,84 triliun). Alhasil total kewajiban perseroan mencapai senilai US$1,6 miliar atau Rp25,6 triliun.
Perseroan pada 2023, meraih penjualan neto sebesar US$325,08 juta hingga periode 31 Desember 2023 turun dari penjualan neto US$524,56 juta di periode sama tahun sebelumnya.
Baca Juga: Lepas dari Jurang Kerugian, Chitose Bakal Terus Lakukan Ekspansi
Dimana, beban pokok penjualan turun menjadi USD401,67 juta dari US$791,08 juta dan rugi bruto turun menjadi US$76,59 juta dari rugi bruto US$266,52 juta.
Sedangkan rugi dari operasi turun menjadi US$131,08 juta dibandingkan rugi dari operasi US$274,81 juta. Adapun, rugi sebelum pajak penghasilan turun menjadi US$151,01 juta dari rugi sebelum pajak penghasilan US$296,48 juta.
Rugi neto tahun berjalan yang diatribusikan ke pemilik entitas induk turun menjadi US$174,84 juta dari rugi neto tahun berjalan yang diatribusikan ke pemilik entitas induk US$395,56 juta tahun sebelumnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement