Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kominfo Dorong Sinergi Meningkatkan Keamanan Siber di Era Transformasi Digital

Kominfo Dorong Sinergi Meningkatkan Keamanan Siber di Era Transformasi Digital Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria menggarisbawahi pentingnya keamanan siber dalam konteks transformasi digital nasional. Ia mendorong semua pihak untuk meningkatkan keamanan siber di berbagai sektor digital mengingat seiring pesatnya adopsi teknologi digital, risiko keamanan siber juga semakin meningkat.

“Penting bagi kita semua untuk terus meningkatkan keamanan siber di tengah agenda transformasi digital yang terus berkembang,” tuturnya saat memberikan Executive Keynote dalam Fortinet Accelerate Asia 2024 di Fairmont,  Jakarta Pusat, Kamis (30/5/2024).

Baca Juga: Kominfo Gandeng ISP Berantas Judi Online, Ancam Cabut Izin Jika Tak Kooperatif

Menurutnya, peningkatan keamanan siber dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk menutup celah keamanan dalam postur keamanan siber di lingkungan digital dan selalu memperbarui diri dengan kemajuan teknologi. Salah satu cara lain adalah melalui penerapan Generative AI untuk meningkatkan keamanan dan ketahanan operasional, serta dengan terus meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam mencegah serangan siber.

Wamen Nezar Patria merujuk pada hasil survei yang menunjukkan peningkatan risiko keamanan siber secara global, serta data yang menunjukkan sektor keuangan sebagai salah satu sektor yang rentan terhadap serangan siber. Di tingkat nasional, Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah dalam memperkuat ekosistem keamanan siber. Meskipun ada kemajuan, namun peringkat Indonesia dalam indeks keamanan siber masih perlu ditingkatkan.

Berdasarkan data dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Indonesia menjadi sumber dan tujuan utama anomali keamanan siber. Anomali tersebut dapat mengakibatkan penurunan performa perangkat dan jaringan serta berpotensi mencuri data hingga merusak reputasi dan kepercayaan terhadap suatu organisasi. BSSN juga mencatat adanya dugaan kebocoran data yang perlu diwaspadai.

“BSSN juga mendeteksi 103 dugaan kebocoran data selama 2023, dengan puncaknya 20 kasus pada bulan Maret dan 15 kasus pada bulan Desember,” tuturnya.

Baca Juga: Makin Banyak Kasus Terlilit Utang Judi Online, Menkominfo: Kita Harus Gercep!

Sebagai upaya dalam meningkatkan kesadaran dan upaya keamanan siber, Wamenkominfo Nezar Patria bersama dengan Country Director Fortinet Indonesia Edwin Lim secara resmi membuka Fortinet Accelerate Asia 2024: Indonesia Edition setelah menyampaikan Executive Keynote.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: