Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tingkatkan Literasi Keuangan, OJK, Bank NTT dan ILO luncurkan Program Desa EKI di NTT

Tingkatkan Literasi Keuangan, OJK, Bank NTT dan ILO luncurkan Program Desa EKI di NTT Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) meluncurkan dan menjadikan Desa Kaliuda, Kecamatan Pahunga Lodu, Kabupaten Sumba Timur, sebagai desa percontohan pelaksanaan Program Ekosistem Keuangan Inklusi (EKI) di NTT. Acara peluncuran ini dilakukan pada Rabu, 28 Mei 2024 di Balai Desa Kaliuda dan diresmikan oleh Umbu Ngadu Ndamu, Sekretaris Daerah Sumba Timur, mewakili Bupati Sumba Timur Drs. Khristofel Praing.

Melalui program ini, warga Desa Kaliuda menjadi sasaran berbagai program kerja seperti program edukasi dan literasi keuangan, akses pemodalan usaha dan investasi. Program EKI ini diinisiasi OJK bersama dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Wakil Kepala Kantor OJK NTT, Polantoro, menegaskan bahwa program EKI ini merupakan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat dan menanggulangi kemiskinan di wilayah perdesaan.

Baca Juga: OJK Ingatkan Pentingnya Literasi Keuangan bagi Gen Z dan Milenial

“Desa merupakan salah satu wilayah pembangunan strategis. Namun, pemahaman dan penggunaan produk literasi keuangan di perdesaan relatif tertinggal. Untuk itu, program EKI, yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan terkait, berupaya meningkatkan penggunaan produk-produk keuangan inklusif di perdesaan sebagai bagian dari pembangunan nasional yang berkelanjutan,” kata Polantoro saat memberikan sambutan. 

Acara peluncuran ini juga menandai penyerahan Kredit Merdeka secara simbolis dari Bank NTT kepada 20 petani rumput laut sebesar Rp5 juta per orang dengan bunga nol persen dan tanpa kolateral. Budidaya rumput laut telah menjadi salah satu pilar ekonomi utama masyarakat di Kabupaten Sumba Timur, termasuk Desa Kaliuda sebagai Desa Budidaya Rumput Laut.

“Salah satu misi Bank NTT adalah menggali potensi sumber daerah melalui penyaluran dana dalam bentuk kredit mikro dengan suku bunga 0 persen agar menjadi lebih produktif demi kesejahteraan masyarakat. Kami berharap kolaborasi ini dapat terus ditingkatkan agar dapat semakin meningkatkan layanan keuangan bagi para petani rumput laut,” jelas Stefanus Ngongo Mesa, SP, Kepala Cabang Bank NTT Waingapu, Sumba Timur.

Adapun para petani penerima bantuan kredit ini merupakan binaan ILO melalui Proyek Mempromosikan Usaha Mikro dan Kecil melalui Akses Pelaku Wirausaha terhadap Jasa Keuangan (Promise II Impact). Didanai Sekretariat Negara Swiss untuk Bidang Perekonomian (SECO), program Promise II Impact ILO ini dilaksanakan dengan dukungan OJK, Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Program Promise II Impact ILO telah memberikan program pelatihan pendidikan keuangan dan kewirausahaan bagi 200 petani rumput laut. Berdasarkan kinerja pengembangan usaha mereka, 80 orang petani lolos seleksi untuk mendapatkan pendampingan usaha selama delapan bulan dan kemudian terpilih 20 orang petani yang telah mengikuti seleksi dan dinyatakan memiliki sejarah kredit yang baik melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK untuk mendapatkan bantuan kredit.

Baca Juga: AAJI Dorong Literasi Keuangan dan Tanam Ribuan Pohon di Bandung

Djauhari Sitorus, Manajer Program Promise II Impact ILO, menyambut baik upaya mendorong literasi keuangan dari tingkat perdesaan dan pemilihan Desa Kaliuda sebagai desa EKI.

“Program Promise II Impact berupaya menguatkan rantai nilai rumput laut melalui pelatihan literasi keuangan dan penggunaan pelantar digital yang diharapkan semakin memperkuat akses dan literasi keuangan masyakat. Ini juga diharapkan semakin meningkatkan penggunaan produk keuangan, tidak hanya dari perbankan, namun juga dari berbagai lembaga keuangan lainnya seperti asuransi dan dana pensiun,” ungkap Djauhari.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: