Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

75.000 Perusahaan Diminta Laporkan Data Lingkungan melalui CDP

75.000 Perusahaan Diminta Laporkan Data Lingkungan melalui CDP Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Organisasi nirlaba yang bergerak di bidang riset pengelolaan dampak lingkungan bagi para investor dan perusahaan serta pemerintah, CDP, meluncurkan platform barunya untuk merampingkan dan menghilangkan hambatan terhadap pelaporan berkualitas tinggi tentang iklim dan alam.

Platform yang baru diluncurkan CDP terbuka untuk 75.000 perusahaan yang telah mengajukan permohonan selain kota, negara, dan wilayah, akan semakin meringankan beban pelaporan dan mempermudah pengungkapan data tentang dampak lingkungan dengan cara yang cepat. 

Baca Juga: Dipimpin Jokowi, SMRA Groundbreaking Sekolah Islam Al Azhar Summarecon Nusantara di IKN

Dengan meningkatnya peraturan pengungkapan iklim wajib global di seluruh dunia, CDP meluncurkan kuesioner baru yang selaras dengan standar iklim ISSB (IFRS S2) dan telah mengembangkan keselarasan yang sangat penting dengan standar-standar utama lainnya seperti Satuan Tugas Pengungkapan Keuangan Terkait Alam (TNFD) dan standar Uni Eropa (ESRS), yang menyelaraskannya dalam satu kuesioner dan kumpulan data. 

Perusahaan-perusahaan di ASEAN secara aktif terlibat dalam perkembangan ini untuk meningkatkan praktik keberlanjutan dan pengungkapannya, serta penyelarasan ini akan mendorong efisiensi yang nyata bagi para pengungkap dan pengguna data. 

Adapun Singapura menjadi salah satu negara yang mencakup seperlima dari ekonomi global yang akan mewajibkan IFRS S2, dan penyelarasan CDP akan mempermudah kepatuhan. 

Analisis terbaru CDP yang dirilis pada Selasa (4/6/2024) kemarin, menunjukkan sebagian besar perusahaan telah menyatakan siap memberikan laporan. Sementara di Singapura, tercatat 54% perusahaan yang terdaftar telah melaporkan sebagian besar titik data yang selaras dengan IFRS S2 dalam kuesioner CDP. 

Singapura memimpin negara-negara tetangganya, dengan perbandingan 40% dari seluruh negara ASEAN, 14% di Indonesia, dan 42% di Malaysia, yang menyoroti pendekatan proaktif perusahaan-perusahaan Singapura terhadap keberlanjutan dan transparansi.

Kuesioner baru yang disederhanakan yang menggabungkan data tentang iklim, hutan, air, keanekaragaman hayati, dan plastik memberdayakan organisasi untuk menilai risiko, dampak, dan peluang lingkungan dengan lebih baik dalam operasi, rantai pasokan, dan keputusan keuangan mereka. 

CDP juga telah merilis kuesioner mandiri untuk UKM yang disesuaikan dengan sumber daya dan kebutuhan mereka, untuk membangun kapasitas di seluruh komponen penting dari rantai nilai global.

CEO of CDP, Sherry Madera menuturkan, tahun ini pihaknya menjadi mitra bagi para perusahaan dan pemerintahan untuk memberikan data tentang dampak operasional perusahaan terhadap lingkungan. 

"Ada alasan bisnis yang kuat untuk mengungkapkan data lingkungan: mengamankan akses ke modal, mendorong efisiensi bisnis, dan menanggapi persyaratan kepatuhan yang semakin meningkat. Tuntutan pengungkapan ini mempengaruhi keberhasilan bisnis inti baik di dalam maupun di luar negeri. CDP bangga dengan kemitraan kami dengan ISSB, TNFD, dan kerangka kerja global lainnya untuk memenuhi peran kami dalam ekosistem, menjawab permintaan pasar akan efisiensi dan memungkinkan tindakan lingkungan yang lebih cepat melalui kekuatan data," kata Sherry dalam keterangannya, dikutip Rabu (5/6/2024).

Sherry menuturkan, platform baru yang yang diluncurkan CDP memastikan bahwa data yang diungkapkan sekali dapat digunakan oleh banyak investor, pemberi pinjaman, dan tim pengadaan di seluruh dunia.

Dia mengungkap, platform yang diluncurkan CDP berkomitmen untuk terus memajukan sistem pengungkapannya guna memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang dengan investasi pada teknologinya untuk memungkinkan siklus pelaporan yang terbuka, menyelaraskan lebih lanjut standar-standar di luar iklim, dan memastikan kegunaan data yang diungkapkan untuk mendorong perubahan. 

Baca Juga: Masuki Periode Emas, Jasindo Siapkan Strategi Bisnis Berkelanjutan

Platform baru CDP, yang dikembangkan melalui kemitraan dengan Boston Consulting Group, merupakan langkah awal yang penting. Tahun lalu, perusahaan-perusahaan yang mewakili lebih dari 66% kapitalisasi pasar global mengungkapkan data mereka kepada CDP. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: