Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemeriksaan Diperketat, PPIH 2024 Minta Jemaah Haji Selalu Bawa Identitas Pengenal

Pemeriksaan Diperketat, PPIH 2024 Minta Jemaah Haji Selalu Bawa Identitas Pengenal Kredit Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Warta Ekonomi, Jakarta -

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2024 mengingatkan jemaah agar senantiasa membawa identitas pengenal sebagai jemaah haji selama di Tanah Suci yaitu kartu dan gelang identitas, visa haji, paspor, serta pengenal diri lainnya ketika ke luar hotel atau ke Masjidil Haram. Hal itu karena Pemerintah Arab Saudi tengah memperketat pemeriksaan terhadap jamaah, khususnya untuk mengidentifikasi jamaah yang menggunakan visa non haji.

Aparat Saudi saat ini pun sedang mengintensifkan pemeriksaan dan penjagaan ketat akses masuk Kota Makkah dan wilayah Armuzna (Mina). Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda menyampaikan, otoritas Arab Saudi pada penyelenggaraan haji tahun ini menerbitkan kebijakan seluruh jemaah haji harus memiliki smart card. Program ini mendapat perhatian secara khusus dari Kementerian Haji, Kementerian Dalam Negeri, dan pihak Keamanan Umum Arab Saudi.

“Jemaah yang tidak memiliki smart card, dilarang masuk ke Armuzna, apapun kedudukannya. Pemerintah Arab Saudi menyiapkan sanksi berat bagi para pihak yang melanggar,” katanya dalam keterangan resmi Kemenag di Jakarta, Jumat (07/06/2024) kemarin.

Baca Juga: Jelang Puncak Haji, Kemenkes Bagikan Tips agar Jemaah Terhindar dari Masalah Kaki Melepuh

“Karenanya, selain harus membawa paspor, visa haji, dan identitas lainnya saat berada di luar hotel, jemaah agar menyimpan dengan baik smart card. Pastikan tersimpan di tempat aman. Segera lapor ke petugas sektor bila smart card miliknya hilang untuk segera di lakukan penggantian,” lanjutnya. 

Menjelang puncak haji, Widi melanjutkan, PPIH melakukan persiapan pelaksanaan safari wukuf jemaah di Arafah. Persiapan melibatkan para petugas layanan lansia, disabilitas, dan tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama Pada Jemaah Haji (PKP3JH) dan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), program safari wukuf ini terus disosialisasikan ke hotel-hotel jemaah menginap.

Ia mengatakan, PPIH mengalokasikan 300 kuota yang bagi jemaah lansia yang tidak mampu melaksanakan wukuf di Arafah, kuota tersebut telah mempertimbangkan jumlah petugas yang akan membersamai jemaah yang disafariwukufkan.

“Setiap satu petugas akan mengurus lima jemaah lansia nonmandiri, termasuk memandikan, menyuapi, dan kebutuhan individu lansia lainnya. Mekanisme pendorongan jemaah safari wukuf dilakukan pada 9 Zulhijjah pagi, jemaah lansia di hotel transit dibawa dengan 10 bus menuju Arafah,” katanya.

Baca Juga: Baznas Kelola Daging DAM Jemaah Haji untuk Atasi Kemiskinan dan Stunting di Indonesia

Ia juga berpesan untuk jemaah khususnya jemaah muda dan sehat agar membantu jemaah lain khususnya jemaah lansia yang membutuhkan bantuan dan pertolongan selama di Tanah Suci.

“Saling peduli antarjemaah ini diharapkan menumbuhkan kebersamaan yang kuat dan menjadi ladang amal yang diperoleh selama menjalani ibadah haji,” pesannya.

PPIH, ujar Widi, terus mengingatkan jemaah agar menjaga kesehatan tubuhnya dengan istirahat yang cukup, makan tepat waktu, mengonsumsi vitamin yang dibutuhkan dan melakukan konsultasi ke dokter kloter, klinik sektor bila mengalami keluhan kesehatan.

“Mengingat cuaca panas saat ini di Kota Makkah, aktivitas ibadah jemaah dapat dilakukan di musala hotel atau masjid sekitar hotel, mendalami manasik haji dan mengikuti bimbingan dan konsultasi ibadah yang diselenggarakan di musala hotel,” tutupnya.

Baca Juga: BSI Siaga Musim Haji, Penukaran Uang Riyal Tembus Rp16,7 Miliar

Sebagai informasi tambahan, berdasarkan laporan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi pada Kamis, 6 Juni 2024 pukul 21.00 Waktu Arab Saudi (WAS) atau Jumat, 7 Juni 2024 pukul 01.00 Waktu Indonesia Barat (WIB), jemaah haji yang sudah tiba di Tanah Suci berjumlah 192.293 orang yang terbagi dalam 490 kelompok terbang.

Jemaah yang wafat saat ini berjumlah 51 orang, dengan rincian, wafat di Embarkasi 4 orang, di Madinah 16 orang, di Makkah 29 orang, dan di Bandara 2 orang. Seluruh jemaah wafat akan dibadalhajikan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: