Transformasikan Budaya Lokal ke Digital untuk Dinikmati Banyak Orang
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka mewujudkan target tersebut, Kominfo RI kembali menggelar kegiatan webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur bertemakan “Pengembangan Budaya & Seni Indonesia di Media Digital” pada Selasa (11/6/2024).
Survei dari We Are Social dan Kepios 2022 menyebutkan, pengguna internet di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya, kini bahkan mencapai 204 juta pengguna atau sudah digunakan oleh 73,7 persen penduduk Indonesia.
Sebanyak 80,1 persen penduduk Indonesia menggunakan internet untuk mencari informasi dan dapat menghabiskan waktu 8 jam 36 menit dalam satu hari menggunakan internet.
Indeks literasi digital Indonesia pada 2023 berada di angka 3,65 dari skala 1-5. Angka ini berada di tingkat sedang, sekaligus menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 3,54.
Peningkatan literasi digital secara merata semakin urgen agar masyarakat mampu beradaptasi dengan transformasi digital yang terjadi di berbagai sektor. Brand & Communication Strategist, Litani B Wattimena mengatakan, seni dan budaya pun sekarang ini telah berintegrasi dengan budaya digital.
Masyarakat tidak lagi harus datang ke Bali untuk menyaksikan langsung pementasan Tari Kecak, karena kini dapat disaksikan melalui live streaming. Pembelian cemilan untuk oleh-oleh pun tidak perlu harus datang ke kota tujuan, karena beberapa dijual di marketplace.
Baca Juga: Menyebarkan Pesan Kebaikan di Ruang Digital yang Sarat Literasi Internet
“Budaya yang ada di lokal ditransformasikan ke budaya digital. Maka dia bisa dinikmati banyak orang,” kata Litani saat menjadi pembicara webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (11/6/2024).
Budaya lokal Indonesia butuh endorser, sehingga dapat dikenal secara luas. Oleh karena itu, setiap individu bisa berkontribusi dengan membuat konten-konten budaya lokal di media sosial. Banyak hal bisa diceritakan untuk mengangkat budaya lokal Indonesia.
Dosen Fikom Unitomo, Nur’annafi Farni Syam Maella menambahkan, tingginya aktivitas digital membuka potensi buruk, seperti pencurian akun hingga penipuan online. Sehingga masyarakat tidak boleh terlena dengan kenyamanan di dunia digital.
Setiap individu perlu memahami tanpa disadari ada banyak jejak digital yang tertinggal di internet. Data-data tersebut bisa saja disalahgunakan orang lain untuk meraup keuntungan.
“Jejak digital itu bisa dilihat, disalin, dan dicuri. Dipublikasikan untuk meraup keuntungan,” ujar Nur’annafi.
Dalam kesempatan sama, Presenter, Indy Barends mengatakan, pemahaman etika digital membantu setiap individu saling memahami dan menghargai. Hubungan baik pun terjalin dengan menjaga toleransi.
Baca Juga: Selalu Berbuat Baik di Dunia Digital untuk Merepresentasikan Budaya Indonesia
“Budaya di Indonesia banyak. Paling tidak dengan cara menghargai dari awal standar dan basic, itu menjadi sebuah awal baik supaya kita punya standar baru tentang etika,” kata Indy.
Kegiatan Makin Cakap Digital 2024 merupakan rangkaian program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI. Program ini bertujuan meningkatkan literasi digital 50 juta masyarakat di Indonesia.
Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya, yaitu Brand & Communication Strategist, Litani B Wattimena, Dosen Fikom Unitomo, Nur’annafi Farni Syam Maella, dan Presenter, Indy Barends sebagai key opinion leader (KOL).
Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan YouTube Literasi Digital Kominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Advertisement