Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Selalu Berbuat Baik di Dunia Digital untuk Merepresentasikan Budaya Indonesia

Selalu Berbuat Baik di Dunia Digital untuk Merepresentasikan Budaya Indonesia Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jombang -

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka mewujudkan target tersebut, Kominfo RI kembali menggelar kegiatan webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur bertemakan “Pengembangan Budaya & Seni Indonesia di Media Digital” pada Senin (10/6/2024).

Survei dari We Are Social dan Kepios 2022 menyebutkan, pengguna internet di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya, kini bahkan mencapai 204 juta pengguna atau sudah digunakan oleh 73,7 persen penduduk Indonesia.

Sebanyak 80,1 persen penduduk Indonesia menggunakan internet untuk mencari informasi dan dapat menghabiskan waktu 8 jam 36 menit dalam satu hari menggunakan internet.

Indeks literasi digital Indonesia pada 2023 berada di angka 3,65 dari skala 1-5. Angka ini berada di tingkat sedang, sekaligus menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 3,54.

Baca Juga: Hindari Provokasi dengan Membuat Karya Digital Sesuai Nilai Pancasila

Peningkatan literasi digital secara merata semakin urgen, sehingga masyarakat menunjukkan adab interaksi lebih baik di ruang digital. Rendahnya pemahaman literasi digital di Indonesia terbukti dengan banyak orang biasa termakan potongan video.

Masyarakat mudah mempercayai informasi yang belum lengkap, kemudian berbondong-bondong mengomentarinya. Direktur PT. Cipta Manusia Indonesia, Founder Kaizen Montessori, Ismita Saputri mengatakan, kemampuan berpikir kritis individu sekarang ini cenderung menghujat dan memaki sebelum melihat bukti.

“Padahal budaya merupakan representatif dari aktivitas yang kita lakukan. Contohnya, ada satu teman dari daerah tertentu melakukan kesalahan, kita terbiasa menggeneralisasi,” kata Ismita saat menjadi pembicara webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (10/6/2024).

Melekatnya budaya pada pribadi seseorang membuat setiap orang harus berperilaku baik di dunia nyata maupun digital. Masyarakat perlu memahami fungsi bahasa sebagai kontrol sosial. Bahasa dapat digunakan untuk mengatur dan mengendalikan perilaku individu dalam masyarakat melalui peraturan, hukum, dan norma sosial.

Baca Juga: Nyebrang ke IKN, Gojek dan GoPay Dorong Digitalisasi Ekosistem

Founder and CEO Artik Institute, Ahmadi Neja menambahkan, menguasai perangkat digital bukan menjadi satu-satunya kecakapan digital yang harus dimiliki masyarakat. Setiap individu perlu memahami berperilaku baik di ruang digital juga merupakan skill.

“Omong orientasi skill digital, Anda juga mampu memahami konsep-konsep yang tidak hanya menguntungkan bagi Anda, mengamankan bagi Anda. Tetapi juga mampu mengamankan orang-orang sekitar dan sekeliling Anda,” ujar Ahmadi.

Masyarakat tidak boleh menyebarkan data pribadi ke ruang digital. Banyak orang menganggap hal tersebut biasa, pada data-data tersebut bersifat privasi sehingga tidak boleh diunggah sembarangan. Orang lain bisa memanfaatkannya sebagai alat untuk menipu.

Dalam kesempatan sama, Pandu Digital Utama, Ketua Umum RTIK, Fajar Eri Dianto mengatakan, masyarakat perlu memahami keamanan digital. Tidak hanya mengamankan perangkat digital, setiap individu harus mengamankan aset-aset digital.

“Ada macam-macam, seperti e-mail, akun WhatsApp, dan akun-akun di platform digital. Kita harus mengamankannya,” kata Fajar.

Kegiatan Makin Cakap Digital 2024 merupakan rangkaian program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI. Program ini bertujuan meningkatkan literasi digital 50 juta masyarakat di Indonesia.

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya, yaitu Direktur PT. Cipta Manusia Indonesia, Founder Kaizen Montessori, Ismita Saputri, Founder and CEO Artik Institute, Ahmadi Neja, dan Pandu Digital Utama, Ketua Umum RTIK, Fajar Eri Dianto.

Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan YouTube Literasi Digital Kominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: