Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Optimis Turunkan Prevalensi Stunting hingga 14 Persen Tahun Ini, Jokowi: Tidak Hanya Urusan Makanan

Optimis Turunkan Prevalensi Stunting hingga 14 Persen Tahun Ini, Jokowi: Tidak Hanya Urusan Makanan Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin mendampingi Presiden RI Joko Widodo dalam meninjau kegiatan Gerakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting pada Selasa (11/6). Gerakan ini merupakan langkah konkret pemerintah untuk mengurangi angka stunting di Indonesia, yang dilakukan secara serentak sepanjang bulan Juni.

Kunjungan ini mencakup dua lokasi utama, yakni Posyandu Wijaya Kusuma di Kebon Pedes, Kota Bogor, Jawa Barat, dan Posyandu Integrasi RW 02 Cipete Utara, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi menegaskan pentingnya kerja sama yang solid dan terintegrasi dari semua pihak untuk menurunkan angka stunting.

Stunting ini tidak hanya masalah makanan dan gizi tambahan, tetapi juga terkait sanitasi, lingkungan kampung, dan RT. Masalah air juga sangat berpengaruh terhadap stunting. Ini adalah kerja bareng-bareng, kerja bersama, kerja terintegrasi, dan kerja terkonsolidasi sehingga hasilnya akan terlihat,” kata Presiden Jokowi.

Presiden optimistis bahwa target pemerintah dalam penanganan stunting akan tercapai. Pemerintah telah menetapkan target nasional untuk menurunkan prevalensi stunting hingga 14 persen pada tahun 2024.

“Pada 2014, prevalensi stunting masih di angka 37 persen. Selama 9 tahun, turun menjadi 21 persen. Meskipun kemarin turunnya hanya kecil, 0,1 persen, namun kerja keras dan usaha yang dilakukan oleh daerah dan posyandu harus kita hargai,” ujar Presiden.

Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi dan rombongan meninjau berbagai kegiatan di posyandu, termasuk pendaftaran, penimbangan dan pengukuran berat badan dan tinggi badan, pencatatan, dan penyuluhan kesehatan. Ketua Pokja 4 PKK Kota Bogor, Meira Sophia, menjelaskan bahwa kegiatan ini melibatkan proses terpadu dari pendaftaran hingga penyuluhan untuk mengoptimalkan pencegahan stunting.

"Alhamdulillah, masyarakat sangat antusias, bahkan banyak yang ingin berbondong-bondong datang ke sini untuk bertemu dengan Bapak Presiden," ujar Meira.

Baca Juga: Pj Gubernur Al Muktabar Canangkan Gerakan Serentak Cegah dan Tanggulangi Stunting Provinsi Banten

Kegiatan di Posyandu Wijaya Kusuma menyasar sedikitnya 105 bayi dan balita, calon pengantin, serta sejumlah ibu hamil. Meira berharap dengan adanya gerakan serentak ini, angka prevalensi stunting di Indonesia bisa diturunkan secara signifikan.

Warga setempat juga menunjukkan antusiasme yang tinggi. Zulaeha, seorang warga yang rutin mengantar cucunya ke posyandu, merasa senang dan termotivasi dengan kehadiran Presiden.

“Senang sekali, gerakannya (pencegahan stunting) bagus, teratur, dan rapi,” kata Zulaeha. Sementara itu, Givani, ibu dari anak berusia 4 bulan, menyampaikan bahwa kegiatan pencegahan stunting di posyandu sangat membantu, terutama dalam memberikan pelayanan kesehatan yang lebih mudah diakses oleh masyarakat.

Gerakan Serentak Pencegahan Stunting ini diharapkan dapat menurunkan prevalensi stunting secara signifikan, mencapai target 14 persen pada 2024. Dengan adanya gerakan ini, pemerintah berharap dapat menciptakan generasi mendatang yang lebih sehat dan cerdas, guna menyongsong visi Indonesia Emas 2045.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Amry Nur Hidayat
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: